Suara.com - Menteri Luar Negeri Palestina Riad al-Malki meminta agar pemimpin dunia menggolongkan pemukim Israel yang menyerang warga Palestina dan tempat-tempat suci sebagai teroris.
Menurut Malki, kelompok pemukim Israel "Hilltop Youth" dan kelompok militan Israel lainnya melancarkan teror kepada warga Palestina, tanah yang mereka diami, tempat suci serta tempat tinggal mereka.
"Kelompok-kelompok ini terlibat dalam pembunuhan, penghasutan aksi kekerasan, dan menyebarkan kebencian serta rasisme," kata Malki dalam surat yang ia sampaikan kepada sejumlah pemerintahan negara-negara dan organisasi dunia.
Beberapa negara dan organisasi yang menerima surat dari Malki antara lain Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Perserikatan Bangsa Bangsa, Liga Arab, dan Organisasi Negara-negara Islam (OKI).
Kemarahan Palestina memuncak akiibat kian maraknya aksi-aksi serangan yang dilakukan pemukim Yahudi di tanah mereka. Para penyerang ini membakar rumah penduduk, menyebarkan slogan-slogan kebencian, dan menyerang warga.
Belum ada komentar dari pihak Israel mengenai permintaan tersebut. Selama beberapa dekade terakhir, Uni Eropa dan negara-negara Barat menggolongkan sejumlah kelompok bersenjata Palestina sebagai organisasi teroris. Belakangan, mereka juga memberikan label teroris kepada kelompok ultra nasionalis Israel yang dikenal dengan kelompok Kahane Chai. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional