Suara.com - Saat deklarasi kerjasama tiga partai PDI Perjuangan, PKB dan Nasdem, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri sempat mengungkapkan prasyarat tegaknya demokrasi, khususnya dalam Pemilu Presiden 2014.
Dia menyebut salah satunya adalah money politik yang bisa merusak kejujuran. Inilah empat prasyarat versi Megawati:
1. KPU jangan curang
“Kalau mau menegakkan demokrasi di Indonesia, jangan KPUnya bermain. Tapi kejadian itu ada. Banyak (gugatan) yang masuk ke MK (Mahkamah Konstitusi).”
2. Intelijen jangan ikut campur politik
“Jangan ada intelijen yang bermain. Karena saya tahu kalau intelijen itu ada permainan dari luar.”
3. Money politik
“Ketiga, kalau kita tahu sekali begitu banyak (gugatan) yang masuk MK. Karena terlalu banyak permainan money politic.”
4. Penghitungan suara jujur
“Keempat, IT-nya. Penghitungannya karena penghitungannya mudah dimanipulasi. Sepanjang itu masih ada, yang ada hanya keprihatinan di Indonesia.”
Megawati sempat mencontohkan pemilu di India yang mengikutsertakan 110 juta pemilh tapi tidak terjadi kecurangan bahkan tindak kekerasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru