Suara.com - Pos pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kabupaten Pemalang, menjadi tempat tujuan wisata bagi para pengunjung yang ingin melihat fenomena alam gunung tertinggi di Jawa Tengah ini.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi Desa Gambuhan Kabupaten Pemalang Sudrajat di Pemalang, Rabu (14/5/2014), mengatakan banyak masyarakat yang berkunjung ke pos gambuhan yang ingin sekadar melihat fenomena alam pada gunung itu.
"Desa Gambuhan kini menjadi objek wisata baru bagi masyarakat yang ingin melihat aktivitas Gunung Slamet melalui teropong pengamat yang tersedia di tempat itu," katanya.
Ia mengatakan, setiap hari banyak pengunjung, terutama pada pagi dan sore hari, melihat seperti apa fenomena alam yang terjadi akibat letusan gunung, dan bagaimana cara petugas dalam memantau aktivitas Gunung Slamet.
"Hampir setiap hari Desa Gambuhan selalu ramai pengunjung dan mereka ingin melihat fenomena alam Gunung Slamet. Akibat banyaknya pengunjung tersebut kami harus menyediakan lahan parkir seluas 25 x 10 meter," katanya.
Menurut dia, saat ini status Gunung Slamet telah turun level dua. Akan tetapi, minat para pengunjung ke lokasi pos pengamatan gunung Desa Gambuhan masih ramai.
"Meski status Gunung Slamet sudah diturunkan, pengunjung masih dilarang beraktivitas dalam radius 2 kilometer," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional