Suara.com - Aktivitas Gunung Slamet, Jawa Tengah, cenderung menurun. Hal itu dikatakan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Slamet, Sudrajat.
"Kecenderungan turun dari titik tertinggi hingga hari ini, turun secara energi," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (7/5/2014).
Akan tetapi dari letusan, kata dia, kemungkinan masih banyak terjadi. Dalam hal ini, dia mencontohkan letusan asap kelabu setinggi 1.500 meter yang terjadi pada Rabu (7/5/2014) pagi.
"Mudah-mudahan akan terus menurun (aktivitasnya). Apapun yang terjadi akan kami ikuti," katanya.
Sementara dalam siaran persnya, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan, aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun.
Menurut dia, berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di PPGA Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pada hari Selasa (6/5/2014), pukul 18.00-00.00 WIB, tercatat sebanyak tujuh kali gempa letusan dan 21 kali gempa embusan yang terjadi di Gunung Slamet.
Sementara pada hari Rabu (7/5/2014), pukul 00.00-06.00 WIB, tampak embusan asap putih tebal setinggi 100-200 meter, tiga kali letusan abu berwarna kelabu tebal tinggi 200-400 meter condong ke arah barat, dan satu kali teramati sinar api tinggi 200 meter dari puncak, sedangkan dari sisi kegempaan tercatat 14 kali gempa letusan dan 37 gempa embusan.
"Kesimpulannya, aktivitas Siaga Gunung Slamet menunjukan kecenderungan penurunan jumlah kegempaan dan penurunan intensitas letusan," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya tetap merekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional