Suara.com - ‘Tuan rambut perak’, panggilan itu disematkan buat Hatta Rajasa oleh Amien Rais saat menitipkan Hatta masuk dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang baru saja terpilih sebagai presiden sepuluh tahun lalu pada 2004.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini dipimpin oleh Hatta, waktu itu memutuskan menjadi pendukung setia SBY, bahkan sepanjang pemerintahannya PAN tetap bergeming dengan posisi politiknya ambil bagian dari pemerintahan.
Besan SBY ini sudah empat kali berganti posisi menteri dan dianggap sudah matang menjadi birokrat pemerintahan.
Kursi menteri yang pertama kali dicicipi yakni sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi di bawah pemerintahan Megawati-Hamzah.
Di bawah SBY, Hatta tiga kali berganti posisi yakni sebagai Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Kabinet dan terakhir posisi pamungkasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.
Sebagai Menteri Perhubungan yang dijabatnya selama tiga tahun pada periode 2004-2007, sempat dihantam dengan sejumlah kecelakaan transportasi yakni peristiwa musibah Lion Air Penerbangan 538, Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.
Prestasi Hatta sebagai politisi PAN justru lebih ‘kinclong’ sejak partai yang dahulu pernah mengklaim sebagai partai reformis dan lahir pasca Soeharto lengser.
Dia pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Reformasi di DPR yang menggalang dukungan untuk menjatuhkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari kursi presiden serta berujung mengantarkan Megawati mengganti posisi Gus Dur.
Pandainya Hatta melakukan zig-zag politik juga membuatnya berhasil merebut posisi sebagai Sekjen PAN pada 2000, posisi yang lekang sampai 10 tahun. Baru kemudian tahun 2010, Hatta mendapat dukungan penuh menjadi Ketua Umum partai berlambang matahari biru.
Sebelum reformasi banyak orang yang tidak tahu siapa sebetulnya Hatta Rajasa. Terjun ke dunia politik praktis memang baru ditekuninya setelah 1998.
Jauh sebelum itu, Hatta hanya bekerja sebagai profesional Wakil Manager Teknis PT Meta Epsi (1980-1983) dan Presiden Direktur Arthindo (1982-2000).
Karier politik pemulanya diawali dengan aktif di organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia).
Belakangan sang “tuan rambut perak” rupanya bernafsu untuk bertarung dalam laga Pilpres 2014 mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden.
Saat dideklarasikan resmi sebagai cawapres di Rumah Polonia, Jakarta Timur, siang ini, Senin (19/5/2014), Dia berjanji akan berjuang sekuat tenaga untuk turut berkontribusi memenangkan kompetisi di Pemilihan Presiden.
“Saya terima dengan penuh keikhlasan, kesadaran, rasa tanggung jawab, dan mengorbankan pikiran, tenaga, bila perlu jiwa dan raga saya untuk bangsa dan negara,” kata Hatta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran