Suara.com - Pengadilan tertinggi Turki memutuskan, Kamis (29/5/2014), bahwa pemblokiran terhadap YouTube oleh pemerintah negara itu melanggar hak asasi manusia, demikian dilaporkan media-media lokal.
Pemerintah Perdana Menteri Tayyip Erdogan pada 27 Maret lalu memutuskan untuk memblokir YouTube dan Twitter karena dianggap membahayakan kepentingan nasional negara.
Pemblokiran terhadap layanan video online milik Google itu dilakukan setelah munculnya rekaman suara perbincangan telepon yang diduga antara Erdogan dan puteranya, yang membahas tentang korupsi dalam lingkaran dalam kekuasaan sang perdana menteri.
Tidak hanya itu, belakangan muncul juga rekaman suara berisi percakapan para petinggi militer dan intelijen Turki di YouTube yang membahas tentang rencana intervensi militer ke Suriah.
Adapun pemblokiran terhadap Twitter dicabut pada April lalu.
Erdogan menuding seorang ulama Turki yang tinggal di Amerika Serikat sebagai dalang semua serangan via internet itu. Ulama yang bernama Fethullah Gulen itu, membantah semua tuduhan Erdogan.
Rabu kemarin Perdana Menteri Turki itu mengatakan bahwa jaringan Gulen akan kembali membocorkan sebuah video tentang tentang keluarga Erdogan, untuk merusak peluangnya dalam pemilihan presiden yang akan digelar Agustus mendatang. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand