Suara.com - Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan salah seorang tokoh Muhammadiyah, Fauzi AR Fahrudin. Fauzi merupakan anak keenam dari mantan Ketua PP Muhammadiyah, AR Fahrudin.
Juru bicara pasangan calon presiden (capres) Jokowi dan cawapres Jusuf Kalla (JK), Anies Baswedan, mengatakan kepada Fauzi bahwa kedatangan Jokowi ke rumahnya itu adalah untuk meminta restu kepada ulama legendaris tersebut.
"Beliau ini seorang ulama legendaris. Kedatangan ke sini untuk silaturahmi dan meminta doa restu, sekaligus kita ingin belajar berdakwah," ujar Anies di rumah Fauzi, di Kompleks Perum Naga Asri Blok I Nomor 5, Kelurahan Kwarasan, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Senin (2/6/2014).
Sementara itu, Jokowi tak lupa mengatakan ketakjubannya terhadap Fauzi. Menurut Jokowi, sosok Fauzi merupakan ulama yang kerap memberikan tausiah dengan bahasa yang mudah dicerna masyarakat.
"Beliau ini tokoh besar Muhammadiyah. Kalo menyampaikan tausiah itu sederhana, dengan bahasa-bahasa rakyat, gampang dicerna. Baik secara akhlak. Ya, namanya silaturahmi, dengan siapa pun, apalagi sekelas Pak Fauzi, ya wajib dilakukan," tutur Jokowi.
Dalam kesempatan ini, secara pribadi Fauzi menyatakan memberi dukungan kepada Jokowi. Pasalnya, dia menilai Jokowi merupakan sosok yang sederhana. Namun, Fauzi menolak bila dukungannya ini diartikan sebagai dukungan dari seluruh warga Muhammadiyah.
"Saya berharap Jokowi jadi Presiden. Secara pribadi, saya mendukung Jokowi-JK," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
MAN 1 Yogyakarta Fasilitasi Sosialisasi TKA 2025
-
Suling Bambu Sebagai Ruang Lintas Kalangan
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
Liga 1: Van Gastel Respon Kekalahan Perdana PSIM Yogyakarta dengan Jantan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO