Suara.com - Hamas dan Fatah, dua faksi di Palestina yang selama ini terpecah, akhirnya dipersatukan dalam satu pemerintahan. Pemerintahan bersatu Palestina itu diumumkan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Senin, (2/6/2014).
"Hari ini, dan setelah mengumumkan pemerintahan nasional bersatu, kami mengumumkan akhir dari perpecahan yang mengakibatkan bencana bagi kami," kata Abbas.
Tak disangka, Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, justru mendukung pemerintahan baru itu. AS mengatakan berniat untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru dan terus mengucurkan bantuan bagi warga Palestina.
Israel kecewa dengan dukungan AS tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar sesi darurat rapat kabinet pascapenyatuan pemerintahan tersebut.
"Kesepakatan dengan Hamas membuat Abbas bertanggungjawab atas segala aktivitas terorisme di Gaza," bunyi salah satu kesimpulan dari rapat tersebut.
Selama ini, Hamas memang dianggap Israel sebagai kelompok di Gaza yang kerap melancarkan serangan terhadap warganya.
Pemerintah baru Palestina pimpinan Perdana Menteri Rami Al-Hamdallah diambil sumpahnya pada Senin di depan Presiden Mahmoud Abbas. Kabinet tersebut berisi 17 menteri, semua mandiri secara politik.
Hamas juga memuji pemerintah baru itu dan menyebutnya mewakili semua orang Palestina, dengan menyatakan itu titik balik dalam hubungan pahit sebelumnya dengan Fatah. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional