Suara.com - Kunjungan Paus Fransiskus ke Timur Tengah dalam tiga hari terakhir dipenuhi oleh simbol-simbol yang mengedepankan perdamaian di kawasan yang terus dikoyak konflik, termasuk ketika dia tiba di Israel, Senin (26/5/2014).
Di Israel Fransiskus mengunjungi sejumlah tempat bersejarah seperti makam Theodor Herzl, tokoh yang disebut sebagai pendiri Israel dan ke Museum Yad Vashem, tempat peringatan korban pembantaian oleh rezim Nazi, Jerman di Perang Dunia II.
Atas permintaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ia juga mampir di monumen peringatan korban-korban terorisme. Setelahnya Fransiskus berkunjung ke Masjid Al Aqsa dan menyempatkan diri berdoa di Tembok Ratapan.
Dalam kunjungan ke Masjid Al Aqsa, Paus Fransiskus mencopot sepatunya sendiri sebelum masuk ke dalam salah satu tempat suci umat Islam itu. Dari situ dia beralih ke Tembok Ratapan, situs yang diyakini sebagai sisa dari Bait Allah, tempat ibadah utama Yahudi yang dihancurkan Kekaisaran Romawi pada tahun 70 Masehi.
Di Tembok Ratapan Fransiskus bersama dua sahabatnya - seorang rabi dan ulama Islam - bergandengan tangan sebagai lambang dialog antara agama. Kedua ulama itu merupakan teman lama Fransiskus di Argentina, saat dia masih bertugas sebagai uskup di Buenos Aires. Mereka sengaja diundang Fransiskus untuk menemaninya dalam kunjungan ke Tanah Suci.
Dalam kunjungannya di Yad Vashem, Fransiskus bertemu dengan enam korban yang selamat kamp konsentrasi Nazi. Kepada dia mereka bercerita tentang pengalaman pahit mereka di bawah penyiksaan rezim Hitler itu. Setelah itu Fransiskus mencium tangan dari keenam warga yang sudah tua itu.
"Sekarang Tuhan dengarkanlah doa kami, dengarkanlah permohonan kami, lindungi kami dalam belas kasihan-Mu. Selamatkan kami dari kejahatan (seperti) ini," ucap Fransiskus, saat menyampaikan refleksi pribadinya tentang Holocaust.
Sebelumnya pada Minggu (25/6/2014), Fransiskus mengundang Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Israel, Shimon Peres ke Vatikan untuk berdoa bagi perdamaian antara kedua negara. Undangan itu disampaikan paus ketika negosiasi perdamaian yang dimotori Amerika Serikat kandas bulan lalu. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung 6 Juni mendatang.
Fransiskus, paus keempat yang pernah berkunjung ke Israel dalam sejarah, mengunjungi Tepi Barat, Palestina pada Minggu. Dia menjadi paus pertama yang berkunjung ke Palestina tanpa melewati Israel, langkah yang dipuji Palestina sebagai simbol pengakuan terhadap kedaulatan negeri itu.
Di Tepi Barat Fransiskus juga secara tidak terduga berhenti di tembok beton raksasa yang didirikan Israel untuk memisahkan wilayahnya dari Palestina. Di tembok yang dianggap sebagai simbol penindasan Israel atas Palestina itu, Fransiskus berhenti, berdoa sambil menempelkan kepalanya di dinding penuh graffiti. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Malam Tahun Baruan di Bundaran HI? Simak Aturan Main dari Mas Pram Agar Gak Kena Macet
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger