Suara.com - PDI Perjuangan memberikan klarifikasi atas tudingan yang menyebutkan sambutan calon presiden dari koalisi PDI Perjuangan Joko Widodo usai pengambilan nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di kantor KPU sebagai kampanye.
"Sambutan Jokowi pada saat pengambilan nomor urut pasangan capres-cawapres bukan kampanye karena sama sekali tidak ada unsur kampanyenya," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo.
Menurut dia, penyebutan nomor urut 2 dengan menggambarkan keseimbangan dan contoh-contohnaya bukanlah bentuk kampanye.
PDI Perjuangan, kata dia, sudah mempelajari UU Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara detail, bahwa dalam pernyataan Joko Widodo tersebut tidak ada unsur kampanye.
"Jika Bawaslu ingin meminta keterangan kepada Jokowi, silakan saja. Jokowi akan selalu siap memberikan klarifikasi," katanya.
Menurut Tjahjo, tim hukum pemenangan Jokowi-JK sudah memberikan klarifikasi ke Bawaslu pada Selasa (3/6/2014).
Sesuai aturan undang-undang, kata Tjahjo, pernyataan Jokowi tersebut sama sekali tidak ada unsur kampanye.
Sebelumnya, tim hukum pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta Rajasa menilai pernyataan Jokowi pada pengambilan nomor urut pasangan capres-cawapres di kantor KPU, Minggu (31/5/2014), ada unsur kampanye.
Olek karena itu, tim hukum pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, diwakili Habiburokhman melaporkan dugaan pelanggaran itu kepada Bawaslu. Isi laporannya adalah, Jokowi dan tim kampanyenya telah melanggar UU Pilpres. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta