Suara.com - Calon wakil presiden nomer urut dua Jusuf Kalla menegaskan Megawati Soekarnoputri tidak mungkin melakukan intervensi kepada penegak hukum sebagaimana yang diisukan dalam beredarnya transkrip seolah-olah isi pembicaraan telepon dengan Jaksa Agung Basrief Arief soal kasus busway.
"Ibu Megawati itu seorang negarawan hebat, tak akan melakukan itu," kata Jusuf Kalla di Surabaya, Jatim, Kamis (19/6/2014).
Sebelumnya beredar pemberitaan seolah-olah transkrip rekaman pembicaraan telepon antara mantan presiden Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief yang meminta tidak dilakukan pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jokowi terkait kasus bus Transjakarta.
Jusuf Kalla menjelaskan bagaimana sikap negarawan Megawati yang ditunjukkannya dalam penentuan calon presiden PDI-P tahun 2014.
Jusuf Kalla menabahkan, Megawati dengan kesadaran penuh tidak melakukan itu dan rela memilih Joko Widodo sebagai capres karena masyarakat menghendakinya.
"Karena itu saya yakin Itu tak mungkin. Ibu Megawati tidak pernah mengurusi hal-hal seperti itu. Polisi harus usut tuntas ini," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla justru mempertanyakan kalaupun benar ada pembicaraan telepon seperti itu dari mana keluarnya transkrip tersebut. Menurut Jusuf Kalla logikanya sangat sulit diterima akal jika ada yang bisa merekam langsung pembicaraan tersebut.
"Kalau benar ada rekaman itu, keluarnya (bocor) dari mana ?. Apakah ada orang yang merekam langsung telepon itu?. Atau bocor dari aparat ?. Tapi aparat dalam kepentingan apa merekam atau sadap ?," kata Jusuf Kalla.
Karena itu Jusuf Kalla mendesak aparat kepolisian untuk mengusut dengan tuntas kampanye hitam seperti ini.
"Polisi harus segera usut tuntas. Ini kampanye hitam seperti ini berbahaya," kata Jusuf Kalla. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?