Suara.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan dalam masa tenang menjelang Pemilu Presiden pada 6-8 Juli 2014, kampanye tetap bisa dilakukan, tapi tidak lewat kampanye terbuka. Namanya silent campaign atau quiet campaign.
"Memang atribut diturunkan. Tapi silent campaign akan tetap dan berisi mengonfirmasi kampanye terbuka yang kemarin sudah berlangsung, dimatangkan selama masa tenang," kata Siti usai diskusi di Posko Pemenangan JKW4P, Menteng, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Kampanye model tersebut dilakukan lewat jejaring sosial, seperti BBM, SMS, dan Twitter.
"Kan di medsos nggak ada masa tenang, nggak ada masalah buat mereka. Yang penting turun ke lapangan. Menurut saya, medsos akan tetap jalan. Mungkin nanti televisi dan radio yang tidak boleh lagi kampanye," tuturnya.
Menurut Siti, kubu Prabowo dan kubu Jokowi akan memaksimalkan kekuatan media sosial pada masa tenang nanti.
"Jadi akan saling menimpali. Yang ini publik yang harus melerai ini, karena nanti yang kita akan dapat hanya info yang negatif, tidak positif. Itu yang sebetulnya menyesatkan. Ini tidak bisa dielakkan, antar mereka melakukan itu," katanya.
Dosen di Universitas Indonesia itu berharap penyelenggara pemilu bisa bekerja sebaik-baiknya.
"Tidak boleh lambat, Bawaslu harus menggandeng penegak hukum. Memang personilnya sedikit, tapi itu harusnya penegak hukum. Hal-hal yang temasuk pidana harus diselesaikan penegak hukum," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta