Suara.com - Puluhan artis dan seniman serta elemen masyarakat lainnya, tergabung dalam Suara Masyarakat untuk Pemilih Jujur datang ke Kantor KPU untuk menyampaikan aspirasinya.
Mereka membacakan petisi serta memberikan mawar merah dan putih sebagai simbol pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil.
"Kami tidak berpihak kepada kubu manapun. Kami datang sebagai warga negara yang peduli, karena ada berita yang berpotensi tidak mengakomodir penggunaan hak pilih," kata Sutradara Nia Dinata sekaligus perwakilan para artis di Kantor KPU, Selasa (8/7/2014).
Petisi ini dibacakan supaya peristiwa di Victoria Park, Hongkong tidak terjadi di Indonesia. Di mana, dalam penyelenggaraan pencoblosan suara di Hongkong, diduga banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang tidak dapat menyalurkan hak suaranya.
Karena itu, Nia meminta supaya KPU bisa menjalankannya dengan baik dan memberikan jaminan kepastian serta keamanan kepada setiap WNI untuk melaksanakan pemilihan tanpa ada keberpihakan dan menjunjung netralitas. Dia juga meminta KPU bisa memastikan tidak ada hambatan teknis dalam kesiapan logistik Pemilu.
"Semua tuntutan kami didasari kesadaran konstitusi, hak memilih hak setiap warga negara. Kita meninginkan Pilpres yang damai, jauh dari kecurangan, Pilpres jujur. Salam demokrasi. Lawan pilpres curang!" kata Nia.
Dia pun memberikan bunga mawar merah dan putih supaya KPU bisa memajangnya pada waktu pencoblosan besok sebagai simbol Pilpres yang damai.
Nia menambahkan, selain KPU, Petisi ini juga akan diberikan kepada Bawaslu dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Harapannya, supaya seluruh elemen negara bisa menciptakan Pilpres yang jujur.
Sementara itu, Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, yang menemui mereka mengatakan, petisi ini merupakan komitmen KPU.
"Pertama, kami berupaya akan mengkamodasi setiap warga negara untuk memilih. Kedua, bagaimana mekanisme pemilu yang jurdil digerakan. Ketiga, kepada seluruh komponen bangsa, mari kita sama-kawal Pilpres ini, tidak hanya KPU, Bawaslu, pemantau, dan saksi, tapi seluruh komponen bangsa untuk memonitoring dan memantau. Ini komitmen kita," tegas Ferry.
Dia juga mengajak supaya, apabila menemukan adanya kecurangan segera dilaporkan, baik kepada Bawaslu atau KPU. Sehingga Pilpres yang jujur benar-benar terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta