Suara.com - Kepolisian Resor Kota Surakarta melakukan pendekatan kepada kelompok yang memasang gambar bendera organisasi 'Islamic State of Iraq and Syria' (ISIS) di kawasan Jalan Veteran Tipes Solo, Jawa Tengah.
Pendekatan itu dilakukan karena menyebabkan keresahan di masyarakat.
Kasat Intelejen dan Keamanan Polresta Surakarta, Kompol Fahrudin, di Solo, Senin, mengatakan, pihaknya sudah mendapat sejumlah laporan dari masyarakat adanya gambar simbol organisasi ISIS.
"Adanya gambar yang menempel di tembok taman itu sudah menjadi keresahan masyarakat. Kita bukan sentimen terhadap agama, tetapi demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Fahrudin.
Menurut dia, pihaknya melakukan pendekatan secara persuasif untuk mengurangi keresahan masyarakat dengan menutup atau melepas gambar tersebut. Ada memang beberapa tokoh agama kelompok mereka di Solo tidak sependapat dengan gambar tersebut.
"Kami memantau di Kota Solo selama ini, belum ada kelompok yang masuk organisasi ISIS itu. Tokoh agama juga memberitahukan bahwa mereka belum paham betul tentang ISIS itu sehingga perlu diluruskan melalui instasi terkait seperti Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia atau tokoh Agama," katanya.
Menurut dia, hingga kini masih melakukan pendalaman terkait pemasangan gambar tersebut dan melakukan pendekatan meminta siapa yang memasang untuk melepas atau menghapus guna mengurangi keresahan masyarakat.
"Kami akan melakukan langkah dengan cara pendekatan dari hati ke hati untuk mengimbau mereka yang memasang spanduk atau gambar itu diminta segera melepaskan untuk mengurangi keresahan masyarakat. Kami lebih mementingkan keutuhan NKRI," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh