Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo menunjuk Hendropriyono sebagai dewan penasihat di Rumah Transisi. Keputusan Jokowi tersebut mendapat kecaman dari sejumlah elemen masyarakat yang mengaitkan Hendropriyono dengan kasus pelanggaran HAM.
Tapi, Jokowi tidak terpengaruh dan tetap mempertahankan mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu.
"Di sini (Rumah Transisi) itu urusan apa sih? menyiapkan transisi kepemerintahan. (Pelanggaran HAM) Ini kan wilayah yang lain, jangan disama-samain. (Hendropriyono) Ini kan diperlukan untuk memberikan saran kok disangkut-sangkutkan dengan itu," kata Jokowi di Rumah Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Kamis (14/8/2014) malam.
Hendropriyono, kata Jokowi, dibutuhkan karena memiliki kemampuan lapangan, pengalaman, dan memiliki kompetensi di bidang intelijen.
"Kemampuan lapangan, pengalaman, punya kompetensi, Pak Hendro punya itu," kata Jokowi.
Jokowi menilai semua yang dituduhkan kepada Hendropriyono hanyalah dugaan.
"(Penegakan HAM) Itu urusan siapa? Ya sudah, bukan wilayah di sini. Di sini wilayah transisi kok. (Pelanggaran HAM) Itu juga kan baru duga menduga, baru diramai-ramaiin," ujar Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!