Suara.com - Pembubaran ribuan massa pendukung Prabowo - Hatta dinilai sudah benar. Hal itu dikatakan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno.
Dwi juga menegaskan, penembakan gas air mata kepada ribuan massa pendemo sudah sesuai dengan prosedur.
"Saat berunjuk rasa, ribuan pendemo tersebut telah berbuat anarkis dan tidak melakukan aksi dengan damai. Sehingga polisi membubarkannya secara paksa," kata Dwi kepada wartawan, di Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2014).
Ia menambahkan, polisi boleh membubarkan aksi unjuk rasa yang sudah merusak alat-alat, seperti barikade pagar berduri, serta jaraknya semakin dekat dengan personil. Dalam keadaan seperti itu sudah selayaknya aparat kepolisian mengambil sikap tegas.
"Kita harus tegas, namun kita masih membuka ruang negosiasi kepada perwakilan massa aksi," tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes Chairul Nuralamsyah.
"Kalau merusak barier gak masalah, tapi (aksi massa) sudah membahayakan jiwa seseorang, yaitu anggota," tegas Chairul.
Sebelumnya, kericuhan terjadi ditengah pembacaan keputusan akhir sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi. Polisi memukul mundur ribuan massa Prabowo - Hatta yang mencoba menembus barikade polisi.
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata serta menyemprotkan water cannon untuk membubarkan massa.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah