Suara.com - Aksi Boni Hargens bersama 88 relawan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mewakili 15 organisasi mendatangi Rumah Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2014), masih menjadi perbincangan hangat sampai hari ini.
Aksi tersebut dilakukan di tengah proses pembahasan program dan kabinet pemerintahan Jokowi-JK periode 2014-2019
Ada peristiwa menarik ketika Boni Hargens yang juga akademisi di Universitas Indonesia itu menggeruduk Rumah Transisi.
Tim pemenangan Jokowi-JK sempat mengira aksi tersebut dilakukan oleh tim dari kubu sebelah, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kami awalnya mengira ada serbuan dari pendukung Koalisi Merah Putih, tapi ternyata Boni Hargens," kata politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari kepada suara.com, Selasa (26/8/2014).
Koalisi Merah Putih adalah koalisi partai politik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebelumnya, mereka menggugat hasil Pilpres 2014 yang telah memenangkan Jokowi-JK. Tapi akhirnya kalah telak di Mahkamah Konstitusi setelah seluruh gugatan mereka ditolak.
Setelah tahu yang menggeruduk Rumah Transisi adalah Boni Hargens, Eva lega. Soalnya, Boni adalah bagian dari relawan pendukung Jokowi-JK di pilpres.
Eva memandang aksi tersebut dari sisi positif yaitu supaya proses penyusunan program dan kabinet Jokowi-JK juga melibatkan masyarakat. Eva menganggap aksi tersebut sebagai warning agar tim penyusun lebih transparan.
"Kita tahulah Boni Hargens. Ia memang gayanya meledak-ledak. Tapi itu kita tanggapi positif," kata Eva.
Kemarin, Boni menjelaskan alasan datang ke Rumah Tansisi. Ia dan kawan-kawan ingin minta kejelasan tentang perkembangan hasil kerja Rumah Transisi.
"Bagaimana mekanisme kerja di Rumah Transisi? Mengapa Rumah Transisi bekerja secara ekslusif dan tertutup? Apa saja yang menjadi tugas kami di Rumah Transisi?" kata Boni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka