Suara.com - Ini mungkin satu-satunya saat di mana anda menemukan kata-kata "Ebola" dan "Tambahkan ke Daftar Keinginan" dalam kalimat yang sama, yaitu saat anda membeli mainan virus Ebola secara "online" dari perusahaan Giantmicrobes Inc.
Giantmicrobes Inc, perusahaan pembuat mainan mewah berbentuk virus dan organisme mikroskopis, telah menjual habis produk mainan Ebolanya, termasuk boneka kecil Ebola seharga 9,95 dolar AS atau sekitar Rp120 ribu, boneka raksasa Ebola seharga 29,95 dolar AS, dan mainan cawan petri Ebola seharga 14,95 dolar AS.
"Sejak ditemukan pada 1976, Ebola telah menjadi semacam T.Rex dari kelompok mikroba," demikian kata situs perusahaan pembuat "mainan unik menular" itu, yang berbasis di Stamford, Connecticut.
Giantmicrobes Inc mempromosikan mainan-mainan virus Ebola sebagai hadiah konyol yang juga memiliki nilai pendidikan.
Dengan wabah Ebola saat ini, yang sudah menewaskan lebih dari 4.500 orang, sebagian besar di Afrika Barat, telah membuat para pelanggan ingin membeli mainan Ebola, yang terlihat seperti setengah kue kering pretzel.
Dalam situs web-nya, Giantmicrobes Inc menuliskan peringatan berbunyi, "Anda tidak ingin terjangkit Ebola. Suatu periode inkubasi virus yang singkat selama dua hingga 21 hari, yang menimbulkan gejala demam, pegal-pegal, sakit tenggorokan, dan lemas, yang diikuti dengan diare, sakit perut, muntah, serta perdarahan internal dan eksternal. Virus ini menyebabkan kematian pada 50-90 persen korbannya".
Giantmicrobes memasukkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu pelanggan terbesar dalam daftar pelanggannya, bersama dengan perusahaan-perusahaan farmasi dan Palang Merah Amerika Serikat.
Perusahaan itu juga menerima pesanan tunggu karena sedang kehabisan stok mainan Ebola.
"Bagi anda yang kecewa karena kehabisan mainan Ebola dapat mengklik tombol 'Tambahkan ke Daftar Keinginan' dan menunggu stok baru tiba. Atau anda dapat membeli mainan virus dan mikroba lainnya, seperti Anthrax, Botulisme, Kolera dan Demam Berdarah", demikian tertulis pada situs web Giantmicrobes. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya