Suara.com - Petinju juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) IBO, Daud Yordan, resmi pindah ke badan tinju World Boxing Organization (WBO).
Dihubungi di Semarang, Selasa (4/11/2014), Daud mengatakan bahwa keputusan ini berdasarkan hasil pertemuan Raja Sapta Oktohari (promotor) dengan pelatih Damianus Yordan, di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Kami sudah sepakat bertarung di WBO dan berkarier di jalur yang baru, dan rencananya pada pertengahan Desember mendatang akan menjalani tarung perdana di Pontianak," ungkap petinju dengan rekor 32 kali menang (23 di antaranya KO) dan tiga kali kalah itu.
Petinju Sasana Kayong Utara, Kalbar, tersebut mengatakan bahwa lawannya pada tarung perdana ini adalah petinju Thailand, Eakkhunphol Mor Krungthepthonburi. Pertarungan di Pontianak mendatang itu, menurut Daud, merupakan pertarungan perebutan gelar WBO Asia.
"Meskipun di WBO, saya tetap berkecimpung di kelas ringan," tambah petinju kelahiran Sukadana, Kalbar, 10 Juni 1987 itu pula.
Ketika ditanya bagaimana dengan gelar juara dunia kelas ringan IBO-nya, Daud yang merebutnya dari petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela, pada 9 Juli 2013, itu mengatakan bahwa dirinya masih tetap sebagai juara dunia IBO, tetapi sekarang ini fokus ke WBO.
Dia pun mengaku tak masalah bahwa kariernya di WBO kini berarti harus merangkak dari nol lagi. Makanya, lanjut Daud, dirinya akan mulai merangkak dari tingkat Asia dulu.
Sementara soal calon lawannya, Daud mengaku kurang tahu persis kualitas petinju Thailand yang akan dihadapinya itu.
"Saya kurang tahu persis soal dia. Tetapi petinju Thailand itu yang direkomendasikan WBO untuk menjadi lawan saya," jelasnya.
Bertarung di badan tinju WBO, ini berarti sudah yang ketiga kalinya Daud Yordan berada di badan tinju yang berbeda. Pertama adalah saat berada di WBA ketika masih berkecimpung di kelas bulu. Saat itu, dia bahkan sempat menantang juara dunia kelas bulu (57,1 kilogram) WBA, Chris John, di Jakarta, pada 17 April 2011.
Kemudian dia ke IBO, dan sempat menjadi juara dunia kelas bulu dengan menang KO ronde kedua atas petinju Filipina, Lorenzo Villanueva, di Singapura, pada 5 Mei 2012. Lantas, setelah kalah dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, di Jakarta pada 14 April 2013, Daud memutuskan naik ke kelas ringan (61,2 kilogram), dan menjadi juara dunia ketika mengalahkan Daniel Eduardo Brizuela. Kini, Daud Yordan pun memutuskan untuk berkarier di badan tinju WBO. [Antara]
Berita Terkait
-
Karakter Ditentukan oleh Boxing?
-
Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Incar Deontay Wilder Usai Lepas Sabuk WBO
-
Drama 12 Ronde: Takuma Inoue Jadi Raja Bantam WBC, Nasukawa Kalah Perdana
-
Tinju Dunia: Tiga Kelas WBO Alami Pergeseran Besar Usai Night of Champions
-
Era Baru Pertina: Semangat Muda dari Timur dan Kolaborasi dengan Brand Ternama
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil