Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta Taruna Siaga Bencana ikut mengawal Program Indonesia Produktif yang diluncurkan dalam bentuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
"Mohon ikut kawal program sosial untuk masyarakat," kata Khofifah dalam amanatnya saat memimpin Apel Nasional Tagana dan simulasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Alun-alun Ratu Zalecham, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (5/11/2014).
Khofifah mengatakan Presiden Joko Widodo pada Senin (3/11/2014) telah meluncurkan KIS, KIP, dan KKS bagi warga miskin, hampir miskin dan sangat miskin.
"Tolong ikut dikawal, apakah mereka yang berhak terdaftar, atau yang tidak berhak ternyata dapat program itu," kata Khofifah.
Ia juga mengimbau Tagana meningkatkan semangat dan komitmennya serta keahlian mereka, sebab Tagana bukan hanya siaga saat terjadi bencana alam, tapi juga bencana sosial.
Setiap tahun, Kemensos menggagas pelaksanaan Bhakti Sosial Tagana Tingkat Nasional.
Tahun ini, diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang diikuti 1.000 personel Tagana utusan dari seluruh Indonesia dan beberapa tamu dari Jepang.
Tema yang diangkat dalam bahasa Banjar, "Gawi Sabumi- Gawi Manuntung Bencana Tuntas," artinya suatu atau yang dikerjakan secara gotong royong bisa diselesaikan cepat, tuntas, dan akuntabilitas penanggulangan bencana.
Bhakti sosial Tagana tingkat nasional bertujuan agar terwujud kiprah nyata kemanusiaan, menjalin networking, serta penyusunan rekomendasi dan masukan strategis dalam kerja sama untuk penanggulangan bencana antara Tagana, potensi dan sumber kesejahteraan sosial dan dunia usaha.
Tagana saat ini berjumlah 27.654 orang di seluruh Indonesia dan belum memenuhi kerentanan wilayah Tanah Air.
Dari Januari hingga April 2014, tercatat sekitar 1.000 tempat terjadi bencana alam dan menunjukkan tren meningkat. Kerusakan dan kerugian dari 2004 hingga 2014 ditaksir mencapai Rp167,8 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Kriteria Penerima KIP Kuliah 2025: Ini Syarat, Jadwal, dan Tata Cara Pendaftaran
-
Panduan Lengkap Cara Mendapatkan KIP 2025 untuk Siswa SD, SMP, hingga SMA
-
Panduan Lengkap Tata Cara Daftar KIP Kuliah 2025, Syarat dan Jadwalnya
-
KIP Kuliah dan Budaya Gengsi: Bantuan Pendidikan yang Melenceng dari Tujuan
-
Pemerintah Anggarkan Rp7,4 Triliun untuk KIP Kuliah 2025, Cek Syarat dan Cara Daftar Sekarang!
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa