Suara.com - Pihak RSUD dr Soedono Kota Madiun, Jawa Timur, memulangkan Muklis (29) warga Gemarang, Kabupaten Madiun, pasien yang dinyatakan negatif ebola. Saat ini kondisi Muklis telah membaik.
Kepala Pelayanan Medis RSUD dr Soedono Madiun, dr Sjaiful Anwar SpJP, mengatakan, manajemen rumah sakit telah memulangkan Muklis pada Minggu (9/11/2014) lalu.
"Hari Minggu lalu pasien sudah dipulangkan. Itu karena kondisi kesehatan pasien sudah bagus," ujar dr Sjaiful Anwar SpJP, kepada wartawan di Madiun, Sabtu (15/11/2014).
Menurut dia, secara umum kondisi mantan TKI itu telah normal. Suhu tubuh Muklis sudah wajar di kisaran 37,5 Celsius. Selain itu, pembekuan darah pada pasien sudah tidak ditemukan. Tim dokter memastikan penyakit malaria yang menyerang Muk juga mulai membaik.
Sisi lain, pemulangan Muklis telah sesuai dengan prosedur tetap dari Kementerian Kesehatan. Sesuai anjuran tersebut pasien bisa menjalani rawat jalan setelah tiga sampel darah, lapisan lendir, dan urine pasien yang diuji di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dinyatakan negatif ebola.
"Selama kondisinya bagus tidak perlu menunggu masa inkubasi berakhir. Selain itu, meski sudah dipulangkan, pasien tetap menjalani rawat jalan," kata dia.
Sjaiful menerangkan, masa inkubasi ebola itu berlangsung selama 2 hingga 21 hari. Adapun, masa perawatan Muklis seharusnya berakhir pada Sabtu(15/11/2014). Namun, karena kondisinya membaik, dia diperbolehkan pulang.
Meski demikian, pemantauan terhadap Muklis tetap dilakukan. Pihak RSUD dr Soedono bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melakukan pengawasan terhadap yang bersangkutan. Selain itu pihak RSUD dr Soedono juga berkoordinasi dengan RSUD dr Soetomo Surabaya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyono Widyantono, mengatakan pemantauan tidak hanya diberlakukan bagi Muklis. Sebanyak 21 warga Kecamatan Pilangkenceng, Mejayan, Saradan, dan Gemarang yang baru datang dari Liberia juga akan dalam pemantauan.
"Para mantan TKI yang baru datang dari Liberia tetap kami pantau sampai masa inkubasi berakhir," kata Soelistyono Widyantono.
Seperti diketahui, Muklis dicurigai terjangkit ebola setelah pulang dari Liberia pada akhir Oktober lalu. Dia mulai dirawat di RSUD dr Soedono Madiun pada Kamis (30/10/2014) malam karena mengalami demam tinggi dan gejala klinis suspect ebola.
Sebelumnya, pasien telah didiagnosis tim medis positif malaria, namun kini kondisi terus membaik dan tanggal 9 November lalu telah pulang.(Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan