Suara.com - Hari ini, Sabtu (15/11/2014), pukul 09.31 WIB, gempa besar berkekuatan 7,3 pada skala Richter (SR) mengguncang wilayah Timur Indonesia.
Gempa berlokasi di Halmahera, Maluku Utara. Berpusat di utara Laut Maluku, tepatnya d 158 kilometer Timur Laut Bitung atau 160 kilometer Barat Laut Ternate.
Masyarakat pun dibuat panik, kalang kabut. Sebagian di antaranya luka-luka akibat kepanikan.
Sejumlah gedung yang sempat 'bergoyang' pun rusak parah, akibat tak kuasa menahan dahsyatnya guncangan lindu.
Tapi, bencana tak habis sampai di situ. Belum usai kepanikan di Halmahera, gempa juga terjadi di Kabupaten Bolaangmongondow, Maluku Utara.
Meski tak sedahsyat gempa pertama, tapi bencana tersebut juga turut menimbulkan kepanikan.
Usai gempa, giliran tsunami datang menerjang. Sejumlah wilayah pun dipaksa siaga 'menyambut' datangnya air bah, yang setiap saat dapat 'merendam' dataran mereka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah badan yang paling sibuk. Menyambut tsunami, mereka kalang kabut, memperingatkan wilayah-wilayah yang dikiranya bakal 'disapu' tsunami.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, lewat pesan singkatnya yang diterima Suara.com langsung merilis wilayah-wilayah 'bakal korban' tsunami.
"Halmahera (siaga), Kepulauan Sula (siaga), Bolaangmongondow Selatan (siaga), Kepulauan Sangihe (siaga), Kepulauan Talaud (siaga), Minahasa Selatan (siaga), Minahasa Utara (siaga), Gorontalo Utara (waspada), Pulau Buru (waspada), Pulau Seram (waspada), dan Kota Ternate (waspada)," tulis Sutopo.
Dan benar saja, tsunami pun tiba beberapa jam setelahnya, setidaknya di tiga wilayah yakni di Jailolo (0,09 meter), Manado (0,03 meter) dan Tobelo (0,01 meter).
Beruntung, tsunami datang tak dahsyat, tak mengancam jiwa warga. Dan akhirnya, BNPB, pada sekitar pukul 13.30 WIB mencabut peringatan tsunami.
Langganan Gempa Besar
Pihak Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), Irwan Meilano menjelaskan bahwa gempa di timur Indonesia terjadi akibat subduksi ganda dari lempeng Laut Filipina di timur dan Eurasia di barat pada lempeng Laut Maluku.
"Subduksi ganda menghasilkan kompresi barat timur dengan laju empat sentimeter per tahun. Gempa tadi pagi memiliki mekanisme sesar naik," katanya.
"Wilayah itu juga memiliki sejarah kegempaan. Pada 1932 pernah terjadi gempa sebesar 8,3 SR yang menimbulkan tsunami. Lalu pada 1858 dengan kekuatan gempa 7,4 SR, yang juga menghasilkan tsunami," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Di Sela Kesibukan, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Terekam Baca Alquran di Dalam Mobil
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 1 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Awal Bulan
-
Pohon Tumbang di Jakarta Makan Korban Jiwa, Begini Ultimatum DPRD ke Distamhut DKI
-
Megawati Bakal Pidato di Acara Peringatan KAA ke-70 di Blitar, Ini yang Akan Disampaikan
-
Langkah Polri di Era Prabowo-Gibran: Mengawal Asta Cita, Menjaga Stabilitas Nasional
-
Ketua DPD RI Dianugerahi CNN Award: Komitmen Dukung dan Kawal Program Asta Cita di Daerah
-
Masih Diperiksa Intensif Polisi Bareng Beby Prisillia, Onad Sudah Ditetapkan Tersangka?
-
Dijaga Ketat 1.500 Ribu Aparat, Begini Pengamanan Berlapis Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta
-
5 Fakta Kasus Narkoba Onad: Dicokok Lagi Santuy Bareng Istri hingga Diduga Sempat Tenggak Ekstasi