Suara.com - Ketua Komisi II DPR RI, Riza Patria, mengatakan telah menerima masukan dari DPRD DKI Jakarta tentang pelantikan Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta.
Anggota Fraksi Gerindra tersebut mengaku menyayangkan acara pelantikan tetap berjalan. Padahal, menurut dia, saat ini proses pelantikan masih multi tafsir.
"Terkait dengan dikeluarkannya Keppres pengangkatan Basuki sebagai Gubernur dan pelantikan siang ini, kami sesungguhnya menyayangkan atas sikap pemerintah yang terburu-buru yang kami rasa kurang arif untuk memahami dan mengayomi," kata Riza di DPR, Rabu (19/11/2014)
Terkait usulan Keppres pelantikan Jokowi, kata Riza, Komisi II akan mengundang Kementerian Dalam Negeri dan Sekretaris Negara untuk membicarakan masalah tersebut.
"Kami harap pemerintah tidak mengambil langkah-langkah yang tergesa-gesa karena memang tidak ada permasalahan genting, jadi saya kira lebih baik cari solusi perbedaan tafsir ini," kata dia.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN, Yandri Susanto, menyarankan kepada pimpinan DPRD DKI untuk melaporkan proses pelantikan Ahok ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Menurut dia, pelantikan Ahok masih beda tafsir.
"Saya sarankan DPRD DKI Jakarta mem-PTUN-kan pelantikan hari ini. Kemudian minta fatwa Mahkamah Agung," kata Yandri.
Apabila gugatan DPRD DKI dikabulkan PTUN, kata Yandri, jabatan Ahok sebagai gubernur otomatis dicabut lagi.
"Gugur. Itukan prosedur hukum. Kita minta tidak anarkis. Terus jalur konstitusional. Siapapun dia, pasti tunduk ke putusan hukum itu," katanya.
Siang tadi, empat pimpinan DPRD DKI Jakarta dari Koalisi Merah Putih menemui Komisi II DPR terkait dengan pelantikan Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya