Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar mengatakan pascakenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi ratusan nelayan di berbagai daerah tidak mendapatkan pasokan solar. Situasi itu semakin menegaskan bahwa Pemerintah Joko widodo – Jusuf Kalla tidak memiliki keberpihakan terhadap kepentingan nelayan. BBM sebagai faktor produksi sulit didapatkan, jika pun ada harganya lebih tinggi dibandingkan harga normal.
Itu sebabnya, Rofi meminta pemerintah serius memikirkan nasib nelayan yang terkena dampak langsung kenaikan BBM bersubsidi.
“Selama ratusan tahun tulang punggung konsep maritim nasional adalah nelayan, yang di dalamnya ada nelayan kecil dan tradisional. Jika apa yang terjadi dengan kenaikan dan kelangkaan BBM saat ini sesungguhnya, menegasikan komitmen pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” katanya, Selasa (25/11/2014).
Dikatakan, imbas kenaikan harga BBM bersubsidi sangat dirasakan oleh sejumlah nelayan kecil di Semarang, Jawa Tengah. Sebab, katanya, tingginya harga solar tak sebanding dengan hasil tangkapan ikan saat ini. Begitupun dengan ongkos nelayan di Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, meningkat hingga 50 persen.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti belum lama ini menegaskan bahwa kenaikan harga BBM tidak akan berpengaruh kepada nelayan dan pengusaha perikanan, namun apa yang terjadi hari ini menunjukkan secara nyata kelemahan dan komitmen rapuh pemerintah dalam melakukan pembelaan terhadap kepentingan nelayan dan industri perikanan nasional.
“Jangankan bicara fasilitasi dan proteksi terhadap nelayan kecil dengan beragam program jaminan sosial, memastikan ketersediaan BBM saja tak bisa sebagai salah satu faktor produksi mereka. Pemerintahan ini terlampau banyak janji, namun minim realisasi,” kata Rofi.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini memandang bahwa nelayan merupakan salah satu kantong kelompok kemiskinan di Indonesia, namun keberadaannya seringkali terpinggirkan dalam beragam program bantuan sosial pemerintah. Pemerintah selalu membangun argumentasi bahwa kenaikan BBM sebagai kebijakan untuk mengalihkan subsidi energi kepada berbagai program untuk masyarakat miskin, namun apa yang terjadi justru semakin mendorong mereka ke jurang kemiskinan diakibatkan melambungnya berbagai harga kebutuhan pokok.
“Setelah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi kita tidak melihat pemerintah serius dan blusukan ke pusat-pusat kemiskinan. Mereka sibuk membangun argumentasi dan alasan di berbagai forum, namun alpa dalam merealisasikan janji-janji politik bahwa tidak akan menaikkan harga BBM” kata Rofi.
Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah nelayan miskin di Indonesia pada 2011 mencapai 7,87 juta atau sekitar 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK