Suara.com - Pemerintah khususnya Kementerian Hukum dan HAM diminta berdiri di posisi netral dalam menyikapi konflik yang melanda Partai Golkar. Pengamat politik dari Saeful Mujani Research and Consulting, Jayadi Hanan mengatakan, pemerintah jangan mengulangi kesalahan yang dilakukan ketika menghadapi perpecahan yang melanda Partai Persatuan Pembangunan dengan mengakui salah satu pihak yang bersengketa.
Dalam kasus Partai Golkar, Jayadi berharap Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly tidak memberikan pengakuan kepada salah satu pengurus Golkar hingga konflik tersebut diselesaikan oleh Mahkamah Partai.
“Saya berharap Kemkumham menerima pendaftaran dua pengurus Partai Golkar tersebut hari ini namun tidak perlu langsung memberikan pengakuan. Karena, konflik di parpol harus diselesaikan lebih dahulu di mahkamah partai. Itu sesuai dengan UU Partai Politik karena mahkamah partai itu merupakan forum penyelesaian tertinggi di parpol,” kata Jayadi kepada suara.com melalui sambungan telepon, Senin (8/12/2014).
Jayadi menambahkan, pemerintah sebaiknya mem-pending pendaftaran dari dua pengurus Partai Golkar tersebut. Kemarin, Munas tandingan Partai Golkar menetapkan Agung Laksono sebagai Ketua Umum. Satu minggu sebelumnya, Partai Golkar sudah memilih kembali Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum dalam Munas yang digelar di Bali.
Agung Laksono yang merupakan Ketua Umum dari Munas Ancol dan Aburizal Bakrie dari Munas Bali sama-sama akan mendaftarkan kepengurusan partai ke Kementerian Hukum dan HAM, hari ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Bappenas Soroti Urbanisasi Indonesia: Kota Tumbuh Tak Terkendali, Produktivitas Rendah
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren