Suara.com - Korea Utara (Korut) terus membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) soal keterlibatan mereka dalam serangan cyber terhadap perusahaan film Sony Pictures. Korut mengatakan, tuduhan itu adalah fitnah tak berdasar dan menuntut dilibatkan AS dalam penyelidikan kasus tersebut.
Menurut misi PBB di Korut dan kantor berita KCNA, seorang juru bicara kementerian luar negeri Korut mengatakan, akan ada konsekuensi serius jika AS menolak melibatkan negara tersebut dalam penyelidikan, sementara terus menerus menuduh Korut sebagai pelaku pembajakan Sony Pictures.
"Kami mengajukan untuk melakukan penyelidikan gabungan dengan AS sebagai respon atas fitnah tak berdasar yang dikeluarkan AS dengan cara mendorong opini publik," kata juru bicara tersebut.
"Jika AS menolak menerima ajakan untuk melakukan penyelidikan gabungan dan terus berbicara untuk menyeret kami ke dalam kasus ini, harus diingat bahwa akan ada konsekuensi berat," sambungnya.
Sampai saat ini, AS tetap para pendiriannya bahwa Korut adalah dalang pembajakan. Pernyataan itu disampaikan seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC).
"Kami yakin pemerintah Korut bertanggung jawab atas serangan ini. Kami bersikukuh dengan kesimpulan ini," kata juru bicara NSC Mark Stroh.
"Pemerintah Korut punya catatan sejarah panjang soal membantah keterlibatan atas aksi perusakan dan provokatif," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, pada hari Jumat, Presiden AS Barack Obama menuding Korut atas pembajakan Sony Pictures. Pembajakan tersebut mengakibatkan batalnya rilis film The Interview, sebuah komedi fiktif soal pembunuhan pemimpin Korut Kim Jong-un. (Reuters)
Berita Terkait
-
Sony Pictures Bagikan Trailer Film Anacaonda Terbaru, Ularnya Makin Ganas!
-
28 Years Later: The Bone Temple Bakal Tayang Januari 2026, Ini Trailernya
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Bangga Prabowo Subianto Berdiri Sejajar Macan Dunia, Titiek Soeharto Malah Digoda Netizen
-
Prabowo Sejajar Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un di Parade Militer China, Apa Maknanya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!