Suara.com - Ada yang aneh ketika Gerardo Hernandez tiba di Havana, Kuba, pekan lalu. Setelah dipenjara di Amerika Serikat selama 12 tahun tahun, dia disambut oleh istrinya Adriana Perez dalam kondisi hamil besar. Situasi yang memantik pergunjingan.
Stasiun televisi pemerintah Kuba menayangkan penyambutan Hernandez, mata-mata yang ditahan di AS sejak 2001, di Bandara Internasional Jose Marti, Havana pada Rabu lalu (17/12/2014). Ia tampak gembira dalam pelukan Perez, tak sedikit pun tampak kemarahan.
Spekulasi pun mulai muncul. Ada yang menyebut perselingkuhan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Perez, yang juga bekerja untuk badan rahasia Kuba, pernah diam-diam mengunjungi Hernandez di AS.
Tetapi semua spekulasi itu mereda saat Hernandez mulai buka mulut.
"Semua orang bertanya, sementara kami hanya mengetawai berbagai komentar serta spekulasi. Kenyataannya harus tetap dipendam," kata Hernandez kepada reporter televisi pemerintah Kuba.
"Kami tidak ingin bercerita banyak, karena kami tidak ingin melukai orang-orang yang bermaksud baik," lanjut lelaki itu sambil menambahkan bahwa kehamilan istrinya adalah buah dari proses diplomasi rahasia.
"Salah satu hal yang terwujud berkat proses itu adalah ini," kata Hernandez sambil menunjuk perut istrinya yang melendung, "Saya harus melakukannya dengan 'remot kontrol', tetapi semuanya berjalan lancar."
Pejabat AS belakangan mengakui bahwa sperma Hernandez diambil di penjara, diterbangkan ke Havana, dan digunakan oleh istrinya untuk inseminasi buatan.
Upaya itu berhasil berkat pertolongan Senator Patrick Leahy, yang kemudian memuluskan pemulangan pekerja kemanusiaan AS, Alan Gross, yang ditahan oleh Kuba.
Keterlibatan Leahy berawal ketika Perez menemui sang senator dan istrinya, yang sedang berada di Havana, pada Februari silam.
"Ia kira-kira berusia 42 atau 43 dan sama sekali tidak menyangka suaminya akan keluar dari penjara - Hernandez dihukum dua penjara seumur hidup - dan sangat ingin memiliki anak," jelas Tim Rieser, tangan kanan Senator Leahy.
Kisah itu juga dibenarkan oleh Kementerian Kehakiman AS.
"Kami mengonfirmasi bahwa AS memfasilitasi permintaan Nyonya Hernandez untuk mempunyai anak dari suaminya," kata juru bicara kementerian itu kepada CNN.
Adapun pembebasan Hernandez adalah bagian dari upaya normalisasi hubungan diplomatik antara AS dengan Kuba, yang telah bermusuhan selama lebih dari tiga dekade. Upaya damai antara kedua negara ditandai dengan pembebasan Alan Gross dan Hernandez.
Hernandez, yang memimpin sebuah jaringan mata-mata bernama Wasp Network, ditahan sejak 2001 karena terbukti terlibat dalam konspirasi yang mengakibatkan tewasnya empat warga Kuba-Amerika. Dalam peristiwa itu jet-jet tempur MiG Kuba menyerang dan menghancurkan dua pesawat sipil yang akan terbang menuju Havana untuk menyebarkan pamflet anti-pemerintah. (The New York Post)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka