Suara.com - Tingkat kriminalitas pencurian dengan kekerasan (curas) masih sangat tinggi di DKI Jakarta sepanjang tahun 2014. Dari beberapa kawasan di Jakarta, Jakarta Pusat tercatat menduduki peringkat pertama untuk aksi kriminal ini.
"Memang ada beberapa kasus yang menjadi atensi untuk benar-benar diantisipasi, salah satunya daerah-daerah (yang) rawan terjadinya aksi kejahatan curas. Dari tahun 2014 ini, kami buat ranking daerah yang rawan, pertama itu wilayah Jakarta Pusat," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, di Polda Metro Jaya, Rabu (31/12/2014).
Heru menambahkan, wilayah Jakarta Pusat yang rawan di antaranya adalah di kawasan Monas, Tanah Abang, Gelora Bung Karno, Pasar Senen, serta Gunung Sahari. Sementara setelah Jakarta Pusat, wilayah Jakarta Timur disebut menduduki peringkat kedua, kemudian disusul oleh wilayah Jakarta Utara.
"Untuk Jakarta Timur, itu yang rawan di Cipayung, Cibubur, Cipinang, Kampung Rambutan, Rawamangun," ujar Heru, sembari menambahkan bahwa untuk wilayah Jakarta Utara yang perlu diwaspadai adalah kawasan Penjaringan, Cilincing, Gunung Sahari dan Plumpang.
Meski begitu, dari data yang dihimpun Polda Metro Jaya, tingkat kejahatan yang terjadi selama tahun 2014 justru tercatat sedikit mengalami penurunan. Jika pada tahun 2013 tercatat sebanyak 51.444 kasus, di tahun 2014 menjadi 48.503 kasus, atau turun sebanyak 2.941 kasus (5,71 persen).
Sedangkan untuk penyelesaian tindak pidana (crime clearence), juga tercatat mengalami penurunan dari 37.665 kasus pada tahun 2013, menjadi 35.355 kasus pada tahun 2014. In artinya turun sebanyak 2.310 kasus atau sebesar 6,13 persen.
"Data ini (sebagai) bahan masukan evaluasi kami, apakah curas ini pada umumnya menyebar. Ini secara kuantitas memang di Jakarta, namun secara kualitas terjadi di luar ibu kota seperti di Bekasi, Tangerang," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
KPK Serius! Atalia Praratya Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Iklan BJB, Ada Apa?
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Keracunan MBG Merupakan Tantangan Menuju Kesuksesan
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?