Suara.com - Analis penerbangan Geoff Thomas mengungkapkan, maskapai AirAsia melakukan sesuatu yang tidak biasa di industri penerbangan yaitu terbang tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu.
“Apabila pesawat itu tetap terbang tanpa izin dari otoritas penerbangan sipil yang legal maka akan ada dampak terhadap asuransi. Di sebagian besar yuridiksi, hal seperti itu sangat tidak biasa. Maskapai harus mengajukan permohonan terlebih dahulu sebelum meminta penerbangan baru,” kata Geoff.
Perusahaan asuransi Allianz SE diperkirakan harus mengeluarkan klaim asuransi antara 100 juta dolar Amerika atau sekitar Rp1,25 triliun hingga 200 juta dolar Amerika atau sekitar Rp2,5 triliun menysul hilangnya pesawat AirAsia QZ8501.
Allianz SE adalah perusahaan asuransi dari pesawat yang hilang tersebut. Sebelumnya, Allianz juga sudah mencairkan klaim asuransi dalam jumlah besar untuk keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada 8 Maret lalu.
Dalam keterangan tertulisnya, Allianz mengungkapkan bahwa mereka adalah perusahaan yang menanggung asuransi seluruh penumpang dan kru.
“Masih terlalu dini untuk berkomentar tentang insiden tersebut. Kami hanya bisa mengatakan doa kami untuk mereka yang terkena dampak atas hilangnya pesawat itu,” demikian keterangan Allianz.
Namun, ketika memberikan keterangan tersebut, Allianz belum tahu bahwa pesawat AirAsia QZ8501 yang membawa 162 penumpang dan kru tidak mempunyai izin terbang dari otoritas sipil di Indonesia.
Pelanggaran yang dilakukan AirAsia ini kemungkinan besar bisa membuat Allianz mempersulit atau bahkan tidak bersedia untuk membayar klaim asuransi. (BBC/Straittimes)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN