Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan sistem parkir meter di Jalan Agus Salim-Jalan Sabang, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.
Salah satu juru parkir meter, Chairul (34), mengaku pendapatannya turun gara-gara itu. Ia membandingkan dengan sebelum ada sistem baru, dulu bisa mendapatkan Rp3 juta sebulan.
"Kalau dulu bersih seharinya Rp100 ribu sehari," ujarnya ketika ditemui wartawan suara.com di Jalan Sabang, Jumat (6/2/2015).
Nah, sekarang dengan sistem ini, meski jam kerjanya teratur dan digaji rutin, sebulan hanya mendapatkan Rp2,5 juta.
"Ngga (tidak digaji dua kali UMP), cuma Rp2,5 juta perbulan," kata dia.
Sebenarnya dengan sistem ini, cara kerja Chairul menjadi lebih enak. Ia tinggal mendatangi pengendara yang baru memarkirkan kendaraan sambil membawa uang koin Rp500-Rp1.000 untuk jaga-jaga mereka tidak memiliki uang receh untuk bayar pakir.
Setelah itu, Chairul memandu pengendara tadi mengenai cara membayar parkir ke alat yang sudah disediakan. Tapi, untuk pemegang kartu e-money, cara membayarnya lebih praktis.
Chairul menjumpai banyak pengalaman dengan sistem baru ini. Misalnya, parkirnya lebih dari dua jam, tapi hanya bayar untuk dua jam. Begitu ditagih, pengendara itu memilih cara praktis, langsung memberikan uang ke tukang parkir, bukan ke mesin yang telah disediakan.
Itu sebabnya, Chairul mengatakan sistem parkir baru ini sangat menguji kejujuran para tukang parkir dan pengendara.
"Bayar dulu, kalau pengendara buru-buru, dibantu kita tukang parkir, dan nanti tiketnya, kita taruh di depan dekat kendaraannya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!