Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui keberadaan Tim 20. Tim 20 akan bertugas membuat program e-budgeting Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok menerangkan tim ini terdiri orang-orang yang jago di bidang information technology.
"Itu memang kita minta dari anak-anak pintar, anak Surabaya segala macam ngerancang, karena nggak mungkin tender, kan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Menurut Ahok bila program ini ditender, hanya akan membuat bingung.
"Kalau kamu tender kan pusing, kalau tender bikin program kan nggak bisa. Sama kayak smart city mana ada tendernya," ujar Ahok. "Meniru sistem yang bener, iya kan? Sama kayak kamu mau naik mobil, masa mobil mesti kamu yang bikin, nggak dong, ada mobil bagus kita tinggal beli."
Ahok mengakui Satuan Kerja Perangkat Daerah DKI tidak semua bisa membuat program e-budgeting.
"Kan BPKD kita nggak ngerti kan? Dia nggak ngerti bikinnya. BPKD itu, maunya kita bisa di-lock, sekarang saya tanya sistem akuntansi komputer BPKD yang bikin atau siapa? Bukan BPKD, sistem akuntansi berbasis. Aturan siapa yg bikin? BPKD? Bukan, ya sistem," ujar dia.
Ahok mengatakan keberadaan Tim 20 sudah sesuai aturan.
"Sesuai aturan dong selama Anda bayar honor, kayak kita bikin sistem rujukan RS, kita sudah sesuai kok," kata Ahok.
Ahok bertekad untuk menerapkan e-budgeting untuk meminimalisir tingkat kebocoran APBD. Kemarin, saja Ahok mendeteksi ada dana 'siluman' hingga Rp8 triliun di APBD 2015.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah