Suara.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi telah bertemu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia mengaku pertemuannya dengan Ahok membicarakan mengenai nasib 5.400 guru bantu di DKI Jakarta.
Ia menerangkan guru bantu di DKI masa tugasnya akan berakhir pada 2015. Sehingga perlu ada formula untuk meningkatkan status guru bantu tersebut menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Kita sedang memformulasikan untuk peningkatan guru bantu menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau CPNS. Jumlahnya kira-kira ada 5.400-an. Kami sedang memformulasikan disesuaikan dgn kondisi keuangan DKI dan juga formasi yang tersedia tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang," ujar Yuddy usai bertemu Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Selain itu ia juga menerangkan, sebelumnya sudah ada komitmen dari gubernur DKI sebelumnya Joko Widodo untuk menindaklanjuti nasib guru bantu tersebut.
"Kita (akan) akomodir dan memang sekarang ketentuan aparatur sipil negara tidak boleh ada pengangkatan pegawai pemerintah yang otomatis, harus lewat seleksi," terang Yuddy.
Untuk seleksinya ia menerangkan pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI.
"Itu kita serahkan kepda BKD DKI, tapi tentu akan diseleksi, formasi kebutuhannya memungkinkan, DKI juga anggarannya ada," kata Yuddy.
Dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, lanjut dia, secara prinsip memberikan izin untuk proses rekrutmen peningktakan status guru bantu di DKI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO