Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap guru dan menjadikan mereka orang-orang yang dimuliakan atas jasa yang telah dijalankan.
"Mari jadikan guru sebagai orang-orang yang penting di Indonesia walaupun mungkin pada satu sisi mereka memiliki sejumlah persoalan terkait kinerja," kata Anies di Jakarta, Senin (1/12/2014).
Ia menyampaikan hal itu saat bersilaturahim dengan sekitar 650 kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia di Aula Ki Hajar Dewantara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Anies walaupun para guru masih memiliki kekurangan, tapi mereka adalah orang-orang yang mewakili masyarakat untuk mau berdiri di depan kelas mengajar para siswa, untuk mendidik demi masa depan yang lebih baik.
"Meningkatkan kesejahteraan guru adalah tugas pemerintah dengan menaikkan pendapatan yang diterima sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik, kata dia.
Tapi, lanjutnya, ada yang namanya pengeluaran guru dan tanggung jawab masyarakat adalah bagaimana menurunkan pengeluaran guru.
"Kalau hanya pemerintah saja yang berusaha menaikkan pendapatan guru, tapi beban pengeluaran mereka juga naik tidak akan ada artinya," kata dia.
Menurutnya, yang harus dilakukan adalah pemerintah menaikkan pendapatan guru dan ajak seluruh masyarakat menurunkan biaya yang yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.
"Jika pengeluaran guru menurun dan pendapatannya naik maka yang terjadi para pendidik akan lebih sejahtera tanpa semuanya harus ditangani pemerintah," katanya.
Ia memberikan contoh upaya menurunkan pengeluaran guru dengan memberi diskon khusus ketika guru berbelanja.
Anies menceritakan ketika berkunjung ke Yogyakarta menemukan satu bengkel yang memberikan diskon 50 persen bagi guru.
"Bayangkan jika kebutuhan pokok diberikan diskon maka guru akan hidup lebih baik," kata dia.
Ia menegaskan agar tidak melihat peningkatan kesejahteraan guru sebagai tanggung jawab pemerintah saja namun itu adalah kewajiban bersama semua orang.
Jika ini dibuat peraturan mudah, namun yang lebih penting adalah upaya menurunkan pengeluaran guru itu merupakan panggilan hati bagi orang yang telah merasakan manfaat pendidikan, kata dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra