Suara.com - Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta menolak gugatan terpidana mati kasus narkoba Stephanus Jamiu Owolabi Abashin alias Raheem Agbaje Salami asal Nigeria, Senin (9/3/2015).
Tim pengacara Raheem mengajukan gugatan terkait Pasal 15 ayat 1, Undang Undang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Grasi yang menyebutkan permohonan grasi diselesaikan paling lambat 22 Oktober 2012. Sedangkan Raheem telah mengajukan grasi sejak 2008, dan baru memperoleh jawaban yakni penolakan pada Januari 2015.
Pengacara Raheem, Utomo Karim, mengatakan sidang tadi adalah sidang dissmisal. Sidang dissmisal adalah proses penelitian terhadap gugatan yang masuk di PTUN oleh ketua pengadilan. Dengan kata lain, kata Karim, kalau dalam prosesnya ada gugatan yang belum jelas, misalnya, maka penggugat akan diberi waktu untuk melakukan perbaikan sampai dua atau tiga kali.
Ada sejumlah hal yang diprotes pengacara Raheem dalam persidangan tadi. Pertama, menurut Karim, perwakilan pemerintah dari Sekretariat Negara sebagai pihak tergugat tidak bisa menunjukkan legal standing.
"Saya sudah protes sejak sidang mulai. Kami tanyakan legal standing. Katanya, ada. Kalau ada, mana? Mana tertulisnya?" kata Karim kepada suara.com.
Karim menambahkan karena pihak tergugat tidak dapat menunjukkan legal standing di persidangan seharusnya ketua sidang menunda jalannya persidangan untuk memberikan waktu melengkapi semua persyaratan.
Protes yang kedua, kata Karim, ternyata tergugat belum menerima surat gugatan.
"Saya kejar terus, dia juga belum terima gugatan. Gimana mau pelajari gugatan kita? Isinya apa gugatan? kan berarti dia belum baca?" kata Karim. "Kalau gini caranya, kan tidak benar."
Karim menilai syarat formil persidangan telah dilabrak dengan tak dipenuhinya dua persyaratan tersebut.
Karim terus mempertanyakan hal itu kepada hakim. Hakim kemudian memutuskan sidang diskors sekitar 40 menit.
"Sidang dimulai lagi. Langsung bacakan penolakan," kata Karim.
Karim pun memprotes keputusan pengadilan yang langsung membuat keputusan. Ia mengatakan keputusan tersebut tidak masuk akal.
"Ini pengadilan sesat. Itu tadi baru bicara formil. Belum bicara isi materi gugatan. Secara formil saja ditabrak. Saya keberatan," katanya.
Raheem merupakan satu dari sepuluh terpidana mati kasus narkoba yang akan dieksekusi di Nusakambangan.
Karim mengatakan saat ini pihaknya masih akan menempuh langkah hukum, di antaranya Peninjauan Kembali. Karena proses hukum sedang ditempuh, katanya, eksekusi mati belum bisa dilaksanakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga