Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra M. Syarif menyebut janggal anggota tim yang ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyusun sistem e-budgeting ABPD 2015. Sebab, kata Syarif, mereka bekerja secara sukarela, padahal nilai kontrak proyek tersebut besar.
"E-budgeting dikerjakan oleh tidak secara jelas, di mana kerja secara sukarela. Pada hari itu kita mendapat kabar dalam forum e-budgeting sudah dimulai sejak 2013. Coba dibayangkan 2013 dan baru ramai 2015," kata Syarif di Tebet, Jakarta, Minggu (14/3/2015).
Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, Selasa 16 Maret dan Rabu 17 Maret nanti, Panitia Hak Angket DPRD Jakarta akan mengundang para pakar IT untuk memberikan penilaian terhadap hasil kerja tim penyusun e-budgeting yang dikirim Basuki.
"Kita akan datangkan pakar untuk jadi pembanding tentang menyewa IT. Kita panggil pakar IT, apakah boleh IT yang sebesar itu dengan nilai kontrak tak masuk akal, bekerja secara sukarela, dibayar cuma Rp50 juta dan uang makan," katanya.
Syarif belum bisa mengira-ira apakah masalah ini bisa berujung pada pemakzulan Ahok.
"Apakah akan berakhir di pemakzulan? Saya pinjam pernyataan Pak Taufik (Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI) kepada wartawan, dijawab 'Insya Allah'. Pernyataan itu sempat dipelintir, kalau Gerindra yang sponsor pemakzulan. Akan dimakzulkan atau tidak, kita ikuti UU. Kalau melanggar, ya bisa (dimakzulkan), tapi kita mau selidiki kebenaran yang ada," kata Syarif.
Panitia Hak Angket DPR, katanya, akan menyelesaikan pekerjaan sebelum 25 Maret 2015.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI