Suara.com - Serangan udara yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya ke sejumlah titik di Suriah dan Irak masih belum bisa melumpuhkan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Justru, kelompok itu semakin kuat karena jumlah relawan yang bergabung terus bertambah setiap bulannya. Namun, ada satu hal yang bisa membunuh anggota ISIS dan sama sekali tidak terkait dengan senjata, peluru atau rudal.
Anggota ISIS yang tinggal di Raqqa, Suriah terancam tewas oleh penyakit kulit yang dikenal dengan nama Leishmaniasis. Penyakit itu disebabkan oleh parasite protozoan dan pertama kali ditemukan pada September 2013.
Hingga pertengahan 2014, sudah ada 500 orang di kota Raqqa yang terineksi oleh penyakit tersebut. Virus penyakit itu disebarluaskan oleh lalat yang tertarik kepada sampah sisa-sisa peperangan.
Penyakit ini bisa menimbulkan dampak yang vatal dan juga merusak anggota tubuh dari orang yang mengidapnya. Lebih dari 2.500 kasus penyakit kulit mematikan ini sudah terdata di Raqqa.
Di kota itu, ISIS diyakini mempunyai 3 ribu hingga 5 ribu tentara. Raqqa merupakan salah satu kota yang menjadi markas ISIS selain di Mosul, Irak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, virus itu sudah menyebar luas di Suriah dan hingga kini belum ditemukan obatnya. (Express)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik