Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Mabes Polri membekuk empat tersangka pemodal, pembuat, dan pengedar uang palsu senilai lebih dari Rp16 triliun. Dari pengakuan para tersangka, mereka menggunakan jasa agen untuk mengedarkan uang-uangan itu.
"Mereka tidak jual sendiri sebenarnya, karena mereka punya semacam agen, kaki tangan. Agen menginformasikan ke korban, kalau setuju uangnya baru diperlihatkan," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Mabes Polri Komisaris Besar Viktor Simanjuntak di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2015).
Meskipun sudah menangkap empat tersangka, polisi belum berhasil menemukan kaki tangan yang berperan sebagai agen pengedar.
"Agennya ini belum bisa kita dapatkan hingga saat ini, karena para tersangka tidak mau mengungkapkannya," kata Viktor.
Terkait dengan berapa orang yang sudah menjadi korban peredaran uang palsu ini, Viktor belum bisa memastikannya.
"Kita belum bisa pastikan, tetapi kasus ini sudah langsung terungkap sehingga belum banyak yang beredar," kata Viktor.
Ada sembilan jenis mata uang yang mereka palsukan, di antaranya dolar Amerika, dolar Singapura, ringgit Malaysia, Euro.
"Mereka tidak menawarkan muluk-muluk, yang penting dapat uang," kata Viktor.
Keempat tersangka, yakni Asep Abdul Fathi berperan sebagai pencetak, Tohir sebagai pemodal, M Musa Suhi, dan Mad Mahdi sebagai pengedar. Para tersangka berasal dari Bogor dan Tangerang Selatan.
"Menurut keterangan tersangka, pada 2015 akan perdagangan bebas. Dengan banyaknya orang asing di Indonesia mereka menganggap uang palsu asing akan menguntungkan," kata Viktor.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP