Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri mengungkap kasus peredaran uang palsu dengan senilai Rp16 triliun. Kasus terungkap setelah polisi membekuk empat orang yang kini sudah dijadikan tersangka.
"Pengungkapan ini dilakukan secara bertahap sejak 25 Februari 2015 hingga akhir Maret lalu. Uang palsu ini diperoleh dari empat tersangka," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Besar Viktor Simanjuntak di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2015).
Keempat tersangka, yakni Asep Abdul Fathi yang berperan sebagai pencetak, Tohir sebagai pemodal, M Musa Suhi dan Mad Mahdi sebagai pengedar. Para tersangka tersebut berasal dari Bogor dan Tangerang Selatan.
"Menurut keterangan tersangka, pada 2015 akan perdagangan bebas. Dengan banyaknya orang asing di Indonesia mereka menganggap uang palsu asing akan menguntungkan," kata Viktor.
Barang bukti uang palsu yang disita petugas ada sembilan jenis mata uang.
"Dolar Amerika, dolar Singapura, ringgit Malaysia, Kanada, Brunei Darussalam, Belanda, Euro, Hongkong, dan Jerman. Jumlahnya berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan 16 triliunan," katanya.
Adapun modus operandi tersangka, kata Viktor, mereka mempunyai agen-agen yang mencari pembeli uang. Para pembeli, kata dia, biasanya tidak mengetahui bahwa uang yang dijual merupakan uang palsu.
Dimana keberadaan agen, hingga saat ini belum dapat diketahui.
"Sementara terkait agen-agen, para tersangka tidak mau mengungkapkan," kata dia.
Para tersangka dikenai Pasal 244 KUHP; 245 KUHP; juncto 55 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP