Suara.com - Dua terduga teroris asal Kabupaten dan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diamankan pada Minggu (12/4) malam kini dilimpahkan ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta.
Kapolda NTB Brigjen Pol Srijono di Mataram, Jumat (17/4/2015), mengatakan pihaknya telah mengirim kedua terduga teroris tersebut beberapa hari yang lalu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
"Keduanya sudah dikirim ke Jakarta, setelah sebelumnya diamankan terlebih dahulu di Mapolda NTB," katanya.
Kedua terduga teroris tersebut berinisial BU alias Atif asal Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, dan HE alias David asal Kecamatan Mpunda, Kota Bima.
Keduanya ditangkap di tempat terpisah oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror pada Minggu (12/4) lalu. BU alias Atif ditangkap di Kelurahan Nae, Kota Bima, pada pukul 18.40 WITA dan HE alias David ditangkap di Kelurahan Wawo, Kabupaten Bima, pada pukul 19.30 WITA.
Setelah berhasil ditangkap, keduanya langsung diamankan di Markas Komando Satuan Brimob Bima. Kemudian dari hasil penggeledahan dirumah kedua terduga itu, anggota menemukan dan mengamankan buku-buku yang berisi tentang jihad dan beberapa telefon genggam miliknya.
Selanjutnya, Srijono mengungkapkan bahwa kedua pelaku pada hari penangkapan itu, langsung diberangkatkan menuju Mapolda NTB untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Hari itu juga keduanya langsung dibawa ke Mapolda NTB," ucapnya.
Lebih lanjut, kini keduanya sudah berada di Mabes Polri guna menjalani pemeriksaan. Namun, selama diamankan di Mapolda NTB, Srijono sempat mengajak keduanya berdialog.
"Dari dialog yang saya lakukan dengan keduanya, mereka nampak menyesali atas perbuatannya itu dan ingin bertaubat," katanya.
Namun, Srijono mengungkapkan bahwa pihaknya tidak bisa berbuat apapun atau melindungi lagi keduanya, karena sudah terbukti memiliki keterlibatan dalam jaringan teroris di Poso.
"Walaupun mereka menyesali perbuatannya, kita tidak bisa lagi melindungi, karena ada bukti yang menyatakan keduanya bersalah telah terlibat dalam jaringan Teroris Santoso di Poso," ujarnya.
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bakal Gelar Ratas di Kertanagara, Prabowo Panggil Mendikti Lagi Bahas Hal Ini
-
Presma UIN Alauddin: Prabowo Serius Tegakkan Hukum dengan Reformasi Sistemik
-
Libatkan Pemerintah Pusat, Pramono Bakal Bentuk Satgas Pembenahan Kota Tua
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle