Suara.com - Lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat demonstrasi mengritik peringatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang diadakan hari ini, Minggu (19/4/2015) hingga Kamis (23/4/2015). Menurut mereka peringatan KAA jauh dari semangat antiimperialisme yang didengungkan oleh Presiden Sukarno pada 1955.
"Kita menyikapi peringatan 60 tahun KAA yang saat ini melenceng dari semangat dan tujuan awalnya," kata Sekretaris Front Perjuangan Rakyat Rahmat Panjaitan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Gambir, Jakarta Pusat.
Mereka meminta Amerika Serikat tidak ikut campur dalam peringatan KAA. Mereka menuding Amerika ikut intervensi pada peringatan konferensi di Indonesia.
"Tolak campur tangan Amerika Serikat dalam KAA," kata Rahmat.
Rahmat juga menilai rangkaian acara peringatan KAA menjadi ajang melakukan pendekatan bisnis dari negara imperialis.
"Ini artinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya melayani dan menghubungkan negara imperialisme, negara maju, dengan negara berkembang, Asia Afrika," katanya.
Aksi Front Perjuangan Rakyat kali ini diakui Rahmat tanpa izin dari kepolisian.
"Secara prosedural hukum kami sudah beri laporan. Kami sempat dilarang dan kami sudah laporkan Komnas HAM. Aksi Ini tidak berizin tapi kita tetap aksi karena ini hak kita, hak menyatakan pendapat," kata Rahmat.
Kapolsek Gambir AKBP Susatyo Purnomo mengatakan aksi tersebut tidak mengantongi izin. Mereka hanya memberitahukan kepada polisi tentang akan adanya aksi.
"Kita sudah koordinasikan dengan mereka supaya aksi tidak terlalu lama. Untuk pengamanan, ini pengamanan biasa," kata Susatyo.
Sekitar jam 11.30 WIB. Demonstran membubarkan diri. Aksi tersebut tidak mengganggu pengguna jalan.
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta