Suara.com - Anggota Komisi IV DPR berencana untuk meninjau ke Benjina untuk menggali informasi terkait dengan kasus perbudakan kapal dan kematian saksi kunci Yoseph Sairlela
Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan mengungkapkan, tinjauan ke Benjina akan dilakukans setelah masa reses di DPR.
"Kita agendakan sidak ke benjina tapi keburu reses. Jadi setelah reses kita akan ke sana untuk berkomunikasi. Karena untuk memastikan itu, kita harus ke sana. Mewawancarai segala macam," kata Daniel kepada suara.com di Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Umumnya, Daniel menerangkan, di wilayah Perairan Timur Indonesia, terdapat kasus ilegal fishing dan perbudakan. Kerugian yang dicapai akibat ini bisa mencapai triliunan Rupiah atau jutaan Dolar per tahun.
"Kasus seperti ini banyak di daerah timur (Indonesia), karena langsung ke Filipina. Karena itu kita harus support supaya ditindak tegas. Karena itu merugikan perikanan Indonesia, dan itu sebagai wujud menghina kedaulatan kita," kata dia.
Dalam rapat kerja dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, sempat dipertontonkan adanya kasus perbudakan di Benjina. Karenanya, Komisi IV menjadwalkan untuk sidak ke tempat itu.
Namun, sidak ini urung dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, DPR akan memasuki masa reses pada 25 April nanti. Daniel mengatakan, sidak itu akan dijadwal ulang.
Dia juga sekaligus berharap kasus kematian saksi kunci perbudakan kapal yang dioperasikan PT Pusana Benjina Resources, Yoseph Sairlela, bisa cepat terungkap.
"Itu harus diusut tuntas. Sehingga masayarakat paham kenapa, Kita dukung untuk kasus ini dituntaskan. Tidak boleh ada perbudakan dan ilegal fishing," kata Politisi PKB ini.
Tag
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Galian Proyek Air Limbah Depan CIBIS Park Rampung, Macet TB Simatupang Mulai Terurai
-
Gelar Rapat Tertutup, Komisi IX DPR Sepakati Tambahan Anggaran Buat Kemenaker Rp 144 Miliar
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Kritik Tajam Napoleon Bonaparte: Di Polri Ada 'Dua Tuhan', Reformasi Mustahil Tanpa Rombak Pimpinan!
-
Ancam 'Ngamuk' di Polda, Firdaus Oiwobo Desak Polisi Tangkap Roy Suryo Cs: Gua Bawa Tenda!
-
Gugat Kelangkaan BBM, Sidang Perdana Ditunda Gara-gara Pengacara Menteri Bahlil Tak Bawa Surat Kuasa
-
Eks Kabareskrim Susno Duadji Sebut Roy Suryo Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Ijazah Jokowi, Ini Alasannya
-
Bakal Dilantik Jadi Ketua Komite Percepatan Pembangunan Papua, Ribka Lepas Jabatan Wamendagri?
-
Coaching Clinics LMS 2025: Kupas Tuntas Business Model Hingga Event Production
-
Membusuk Tanpa Busana, Mayat Anak di Indekos Penjaringan Ternyata Tewas Dianiaya: Siapa Pembunuhnya?