Suara.com - Menjelang kedatangan para Kepala Negara, Pemerintahan dan delegasi dalam peringatan Konfrensi Asia Afrika ke-60, Jumat pagi (24/4/2015), Jalan Asia Afrika di Bandung tampak senyap dan steril dari aktifitas warga.
Pengamatan Suara.com, suasana sepi dan senyap itu terasa di sepanjang kawasan Jalan Braga dan Jalan Asia Afrika. Sementara itu, di sepanjang jalan dijaga ketat oleh aparat TNI dan Polri bersenjata lengkap.
Bahkan di setiap hotel di kawasan itu dijaga ketat oleh personel Brimob. Bagitu pula dengan awak media yang hendak melakukan peliputan, mereka diperiksa secara ketat oleh aparat keamanan.
Hingaa saat ini, sejumlah Kepala Negara dan delegasi telah tiba di Bandung.
Sementara itu, sebagian Kepala negara dan pemerintahan tidak mengikuti peringatan Konfrensi Asia Afrika di Bandung, Jumat (23/4/2015). Mereka hanya mengikuti konfrensi tingkat tinggi (KTT) Asia Afrika di Jakarta.
Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri selaku panitia nasional KAA ke-60, Yuri Octavian Thamrin menyampaikan, sejumlah Kepala Negara dan Pemerintahan yang langsung pulang ke negaranya masih-masing karena ada urusan kenegaraan.
"Ada sembilan Kepala negara yang tidak gabung di Bandung (Peringatan KAA ke-60). Diantanya Perdana Menteri Jepang, Raja Jordania, Perdana Menteri Singapura, Presiden Iran, Wapres Sykeles, Presiden Palestina, Raja Brunai Darussalam Sultan Hasanah Bolkiah dan delegasi Vanuatu," kata Yuri di Jakarta, Kamis malam (22/42015).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional