Suara.com - Mantan petinju Chris John mengatakan tinju profesional Indonesia sedang mati suri lantaran tidak ada promotor yang berminat mengemas atlet Tanah Air menjadi seorang bintang di atas ring.
"Tinju profesional Indonesia saat ini bisa dikatakan mati segan, hidup pun tak mau. Mengapa saya sebut demikian, karena saat ini sudah tidak ada lagi pertandingan walaupun ada atlet profesionalnya," kata Chris.
Ia mengatakan, kondisi ini cukup menyedihkan karena bidang tinju profesional ini sangat menjanjikan jika berkaca pada kesuksesan di beberapa negara.
Saat ini, dunia sedang menunggu pertandingan tinju profesional yang disebut-sebut terakbar pada abad ini yakni mempertemukan Floyd Mayweather Jr menantang Manny Pacquiao.
"Indonesia kini hanya menyisakan Daud Yordan setelah saya memutuskan pensiun tahun 2013. Daud pun saat ini sulit bertanding, belakangan karena tidak mendapatkan lawan tanding atau lebih tepatnya belum ada yang mau untuk mempromosikannya," kata Chris.
Ia tidak menampik, kunci berkembangnya tinju profesional itu terletak pada promotor, sementara di satu sisi, profesi ini belum begitu populer di Indonesia.
Meski sempat ramai pada era 80-an hingga 90-an namun seiring dengan waktu, profesi promotor ini kemudian tergerus karena kurang padunya permintaan dan penawaran di dalam negeri, terkait dengan tayangan televisi, dan penjualan tiket.
"Ketika menggeluti profesional hingga 15 tahun, saya dibantu oleh promotor dari Australia. Jadi dialah yang mengatur semuanya, dan saya tinggal bertanding saja. Tapi, kondisi saat ini, justru atlet profesionalnya yang binggung karena sudah latihan keras tapi tidak ada kesempatan untuk bertanding," kata mantan juara dunia kelas bulu ini.
Menyikapi keadaan ini, Chris John mengajak berbagai pihak terkait yang memiliki kepedulian terhadap olahraga tinju untuk memajukan tinju profesional.
"Saya pun ingin menjadi promotor jika melihat kondisi saat ini," kata dia.
Berita Terkait
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Alyssa Daguise Pasang Badan, Ogah Al Ghazali Tanding Tinju: Muka Suamiku Aset!
-
Kakak Pacar Jefri Nichol, Noor Nabila yang Dikecam Usai Ejek El Rumi Ternyata Mantan Engku Emran
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden