Suara.com - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Abdullah Saleh, tak dapat membendung rasa kesal ketika Sekretaris Dewan A Hamid Zein melarang pengibaran bendera Aceh di gedung dewan.
Akibatnya, terjadi ketegangan antara keduanya. Abdullah Saleh mengalungkan bulan bintang (bendera Aceh) ke atas kepala Sekwan A Hamid Zein.
Insiden tersebut terjadi setelah aksi penyerahan bendera bulan bintang oleh Yayasan Advokasi Rakyat Aceh kepada Ketua Komisi I DPR Aceh pada Senin (4/5/2015). Bendera bintang bulan diserahkan langsung oleh Ketua YARA, Safaruddin.
"Kita ingin agar bintang bulan ini dapat dikibarkan di DPR Aceh. Karena secara aturan bendera ini sudah legal," kata Safaruddin.
Tak lama usai penyerahan, Abdullah Saleh bersama para pengurus YARA bergerak menuju halaman utama gedung DPR Aceh yang terletak di Jalan Daud Bereueh. Di halaman gedung DPRA, terdapat dua tiang bendera yang sebelumnya memang sudah disiakan untuk pengibaran bendera.
Tiang bendera itu didirikan pada tahun 2013, manakala Aceh tengah sibuk dengan polemik bendera bintang bulan sebagai identitas daerah. Namun, polemik itu belum usai. Pemerintah pusat menganggap bendera bintang bulan merupakan bendera yang diusung separitis saat melakukan perlawanan atau dengan kata lain bendera milik kelompok GAM.
Sesampai di dekat tiang bendera, ternyata para pemasang yang telah dipersiapkan tidak dapat menjangkau tali pengait bendera. Rombongan lantas mencari tangga untuk mengamnbil tali pengait. Setelah tali berhasil dicapai, Hamid Zein muncul di antara kerumunan.
Ia langsung menghentikan aksi pengibaran bendera dengan mengatakan bahwa proses pengibaran belum dapat dilaksanakan karena belum diketahui oleh pimpinan. A Hamid Zein, Ketua YARA, dan Abdullah Saleh kemudian berdebat.
"Persoalan bendera belum selesai. Anda kemari datang menyerahkan dan sudah diterima. Ini juga belum ada perintah dan keputusan pimpinan," kata A Hamid Zein.
"Pengibaran dan segala hal yang sudah diserahkan kemari juga menjadi tanggung dan tugas saya," katanya lagi.
Komentar A Hamid Zein langsung dibantah Abdullah Saleh dengan nada emosi. Ia meminta bendera bulan bintang dan langsung mengalungkannya ke kepala Sekwan.
"Karena ini tanggung jawab anda, silakan anda kibarkan," ujar Abdullah Saleh dengan nada kesal.
Karena situasi memanas, A Hamid Zein langsung diamankan menuju gedung utama DPR Aceh.
Sementara Abdullah Saleh berteriak-teriak sambil mengangkat bendera bulan bintang menuju ruang Ketua DPR Aceh. Di ruangan ketua DPR Aceh Abdullah saleh langsung meletakkan bendera itu di atas meja. [Alfiansyah Ocxie]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru