Suara.com - Ayatullah (11) seorang anak asal Rohingya, Myanmar yang berada di kamp penampungan Kuala Langsa, Kota Langsa, Naggroe Aceh Darussalam, mengaku dirinya berpisah dengan orangtua dan saudaranya yang lain akibat konflik sosial yang terjadi di negaranya.
Berdasarkan penuturannya kepada wartawan di Kuala Langsa, Sabtu, ia terpaksa naik kapal (perahu tongkang) karena diusir paksa oleh otoritas Myanmar.
"Saya naik kapal, lari dari ancaman pembunuhan. Ayah dan ibu mungkin masih di Myanmar atau bisa juga berada di tempat lain. Kami terpisah," kata dia yang diterjemahkan Muhammad Husin seorang Rohingya yang bisa bahasa melayu.
Dikatakan, dirinya hingga kini belum mengetahui dimana kedua orangtuanya berada.
Ia berharap Allah SWT menyelamatkan ayah dan ibunya dari kekejaman warga mayoritas yang ada di Myanmar.
Ia sangat khawatir terhadap keselamatan ayah dan ibunya. "Saya khawatir ayah dan ibu tidak selamat," ujar Ayatullah sembari berlinangan air mata.
"I love you father and mom," teriak Ayatullah mengenang kedua orangtuanya.
Sebelum terdampar di Aceh, Ayatullah beserta ratusan imigran lain asal Myanmar dan Bangladesh bertahan hidup selama satu bulan di atas kapal yang membawanya mengarungi lautan luas mengikuti arah angin.
Hingga akhirnya, Jumat (15/5), nelayan Aceh berhasil menyelamatkan mereka dan membawa ke dermaga Kuala Langsa.
Bantuan untuk pengungsi Rohingya terus mengalir, termasuk dari Yayasan Seramoe Peduli Aceh dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang menyerahkan bantuan berupa santunan uang tunai, beras dan pakaian.
Pengungsi yang jumlahnya 1.700 lebih itu tersebar di empat lokasi penampungan, yakni mess Imigrasi Punteut Lhokseumawe 245 jiwa, Posko Lapang, Aceh Utara 322 jiwa, Pelabuhan Langsa 257 jiwa dan 471 jiwa di SKB Aceh Tamiang. (Antara)
Berita Terkait
-
Aceh Kembali Tampung Rohingya: Shelter Baru untuk 92 Imigran di Lhokseumawe
-
Diplomasi Bilateral Penting untuk Atasi Isu Rohingya
-
Penanganan Pengungsi Rohingya, BKSAP Dorong Solusi Regional
-
Malaysia Usir Dua Kapal Pengangkut 300 Migran Myanmar
-
Bangladesh Kewalahan! 60.000 Rohingya Masuk Diam-Diam di Tengah Konflik Myanmar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru