Suara.com - Sekitar 5.000 siswa SD sampai SMA di Manado, Kamis (28/5/2015) pagi, dikerahkan untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriani Widodo. Sejak pagi mereka sudah berdiri di sepanjang jalan utama ibukota Sulawesi Utara ini.
"Para siswa sudah ada di tepi Jalan Walanda Maramis, Jalan Martadinata, dan Jalan Yos Sudarso, sejak pukul 06.00 Wita dengan membawa bendera Merah Putih, " kata Kepala Dinas Pendidikan Manado Corry Tendean di Manado, Kamis.
Ia mengatakan penggalangan siswa untuk menyambut Presiden bersama rombongan adalah instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara.
"Namun kami memilih siswa kelas IV sampai VI untuk SD dan VII dan VIII untuk SMP karena mereka lebih gampang diatur saat berdiri di tepi jalan," katanya.
Demikian juga untuk siswa SMA dan sederajat, kata Corry, adalah kelas X dan XI karena yang kelas XII sudah lulus.
Seorang guru SD Katolik 13 Manado Meike Rasuh mengatakan dari sekolah mereka, para siswa yang dipilih untuk menyambut Presiden adalah kelas IV sampai VI.
"Tidak semua diajak karena yang lainnya belajar dan agak susah diatur jika yang diajak adalah kelas I sampai III, jadi dipilih yang lebih besar," katanya.
Salah satu siswa SMA Negeri I bernama Credo Walintukan, mengatakan mereka disuruh datang oleh sekolah untuk menyambut Presiden.
"Kami datang sejak pagi dan berdiri di Jalan Walanda Maramis diantarkan guru dan melambaikan bendera kepada seluruh rombongan yang lewat," katanya.
Ia mengaku senang bisa ikut dalam kegiatan itu karena tidak setiap hari Kepala Negara mengunjungi Manado. Credo menyebut memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya dalam menyambut kunjungan Kepala Negara ke di Manado. (Antara)
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
-
Pengamat Ungkap "Jokowi Belum Selesai": Masih akan Pengaruhi Peta Politik Nasional
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO