Suara.com - Komisi I DPR memutuskan pemberhentian Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI dan menyetujui pengangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI. Hal itu dilakukan setelah Komisi I melakukan fit and proper test calon Panglima TNI, Rabu (1/7/2015).
"Apakah setuju?" kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq dalam rapat.
"Setuju," kata para anggota.
Dalam kesempatan ini, Mahfudz memaparkan seluruh fraksi memberikan persetujuan. Hanura, PKS, PKB, PAN, Demokrat, Gerindra dan PDI Perjuangan setuju tanpa catatan.
"Nasdem menyatakan persetujuan ada catatan, minta komitmen calon panglima untuk proritas secara sungguh-sungguh dengan industri pertahanan. PPP memberikan persetujuan dan meminta secara khusus komitmen calon Panglima bukan menegaskan saja slogan berani, tegas, dan ikhlas, tapi minta komitmen untuk bertanggungjawab," katanya.
"Kemudian Golkar setuju dengan tiga catatan penting, yaitu pertama meminta calon panglima untuk memberikan langkah terobosan dalam memenuhi kesehjahteraan prajurit, lalu terobosan solusi untuk tanah dan perumahan yang bersengketa dengan TNI, dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam membantu dan mendukung tupoksi TNI," sambung Politisi PKS ini.
Secara keseluruhan, pemaparan calon panglima memuaskan, baik secara admintrasi, pemaparan visi dan misi serta program ke depan yang dia fokuskan untuk konsolidasi TNI secara institusi baik personel, doktrin dan alutsista.
"Pandangan panglima juga soal titik konflik yang saat ini sumber ekonomi, ada di ekuator dan Indonesia salah satu negara besar. Dan pandangan ini ternyata ada garis merah dengan yang dipaparkan BIN. Ini yang menarik," kata dia.
Dia menerangkan, rapat kali ini di luar rencana. Komisi I merencanakan rapat kali ini selesai pukul 19.00 WIB, namun baru selesai sekira pukul 21.15 WIB. Setelah rapat kali ini, hasilnya akan disampaikan kepada Pimpinan DPR untuk kemudian diparipurnakan.
"Kami mnita maaf jika sepanjang uji kelayakan ini ada pertanyaan dan ucapan yang kurang berkenan tapi ini proses yang harus kita lalui, tapi kita harap ini akhir yang baik untuk menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?