Suara.com - Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vicic terpaksa melarikan diri dari sebuah upacara memperingati 20 tahun pembantaian Srebrenica, hari Sabtu (11/7/2015) waktu setempat. Ribuan orang yang mendatangi upacara tersebut melempari sang perdana menteri dengan batu dan botol.
Para pengawal langsung mengelilingi Vucic dan membawanya pergi menjauhi kerumunan massa yang mengamuk. Insiden itu terjadi sesaat setelah Vucic masuk kawasan pemakaman tempat acara tersebut digelar.
Massa marah saat Vucic meletakkan karangan bunga sebagai penghormatan bagi 8.000 lelaki dan anak-anak Muslim Bosnia yang dibantai pasukan Bosnia Serbia pada perang Serbia tahun 1992-1995.
Batu dan botol pun melayang ke arah Vucic dan pengawalnya. Aksi ini menunjukkan kegeraman mereka atas sikap pemerintah Serbia yang membantah jika pembantaian itu disebut pemusnahan etnis.
Pemerintah Serbia dituding membekingi pasukan Bosnia Serbia selama perang tersebut berlangsung dengan memberikan pasukan dan uang. Pembantaian tersebut dituding sebagai "pembunuhan berencana".
"Ini bukanlah sebuah insiden. Ini adalah serangan yang terorganisir," kata Vucic saat dihubungi wartawan di Beograd.
Kedatangan Vucic sendiri, seorang politisi dari kubu ultra nasionalis, dipandang sebagai upaya rekonsiliasi. Padahal, beberapa hari sebelumnya, pemerintah Serbia mendukung Rusia untuk memveto sebuah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut bahwa pembantaian Srebrenica merupakan pemusanahan etnis. (Reuters)
Berita Terkait
-
Kronologi Pelatih FK Radnicki, Mladen Zizovic Wafat di Tengah Pertandingan
-
Thomas Tuchel Bocorkan Rahasia Jelang Timnas Inggris vs Serbia
-
Drama Lima Set Lawan Serbia, Saatnya Timnas Voli Putri U-21 Bangkit Lawan Argentina
-
Hasil Serbia vs Austria: Dusan Vlahovic Bawa The Eagles Raih Kemenangan
-
Presiden Serbia Minta Maaf Usai Salah Dukung Resolusi PBB yang Menyalahkan Rusia: Mungkin Saya Lelah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional