Suara.com - Diakhir masa jabatannya, Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo (Rudy) meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer Katagori Dua (K2). Pasalnya, masih banyak tenaga honorer K2 yang nasibnya belum jelas. Tidak hanya terjadi di Solo, namun juga di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami ingin supaya mereka bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS)," terang Rudy, di Lodji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/7/2015).
Selama ini, lanjut Rudy, tenaga honorer K2 telah melaksanakan kewajibannya menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) membantu kinerja pemerintah. Namun demikian, sampai saat ini masih banyak haknya belum terpenuhi, yakni peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup.
"Maka dari itu kami meminta kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan betul hak tenaga honorer K2 dengan diangkat menjadi PNS. Kami akan terus perjuangkan supaya mereka bisa diangkat menjadi PNS,” kata Rudy lagi.
Khusus di Solo, lanjut Rudy, masih membutuhkan banyak PNS. Saat ini para tenaga honorer K2 ini umurnya rata-rata sudah mencapai 30-40 tahun.
Bahkan menurut Rudy, ada sejumlah tenaga honorer K2 yang hanya tinggal beberapa tahun memasuki masa istirahat atau pensiun. Padahal, tenaga honorer K2 ini tersebar di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Solo.
"Kami minta masalah pendidikan dan tes bisa dikesampingkan dulu. Karena usia mereka tidak menjangkau kalau harus dengan tes. Yang jelas kalau harus tes tidak mungkin bisa lulus," imbuh dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo, Hari Prihatno mengatakan, PNS di lingkungan Pemkot Solo idealnya 10.000 orang, namun dari jumlah itu baru terealisasi sekitar 9.000 PNS. Artinya, masih membutuhkan sekitar 1.000 PNS untuk menunjang kinerja pemkot.
"Selama ini kami memberdayakan PNS yang sudah ada. Selain itu juga mengoptimalkan keberadaan teknologi." (Labib Zamani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD