Suara.com - Pengadilan tinggi di Gujarat, India, melarang tindakan aborsi atas janin hasil pemerkosaan yang dikandung oleh bocah perempuan 14 tahun .
Bocah itu, yang kini masih bersekolah di tingkat SMP, sudah lebih dari 24 minggu hamil akibat diperkosa lelaki bejat.
Korban diebut telah diperkosa oleh seorang dokter yang mencokokinya dengan obat-obatan dan memperkosanya hingga hamil. Pelaku kini sudah ditangkap oleh kepolsiian setempat
Indian Express melaporkan, pengadilan juga mengabaikan petisi yang dibuat ayah korban yang menginginkan aborsi agar anaknya tak trauma.
Pengadilan setempat menolak abosri dengan alasan aborsi hanya boleh dilakukan maksimal dalam masa kehamilan 20 minggu, lebih dari itu bisa dianggap membahayakan si korban atau kalau kalau janinnya tidak normal.
Meskipun menolak aborsi, hakim memerintahkan agar pemerintah mengurusi korban dan memberikan kompensasi 100 ribu Rupee, ataiu setara sekitar Rp14 juta.
Si ayah korban sendiri, yang hanya bekerja sebagai buruh, mengaku tak mampu membiyai cucunya jika lahir dan itu pula yang menjadi alasan permintaan aborsi. (Independent)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia